REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kementerian Pertahanan Filipina meminta Presiden Rodrigo Duterte, Rabu (1/2), mengeluarkan perintah kepada militer ambil bagian dalam perang melawan narkoba.
Partisipasi militer tersebut juga termasuk mengizinkan militer menahan oknum bandit di tubuh kepolisian. Duterte mengatakan dalam pidatonya kepada jenderal militer, Selasa (31/1), dia ingin militer membantu dalam perang melawan narkoba dan menahan polisi yang korupsi.
Permintaan kementerian tersebut adalah agar Duterte mengesahkan pernyataannya tersebut. Kementerian mengatakan dalam pernyataan menginginkan adanya perintah resmi terkait arahan kepresidenan sehingga bisa ditindaklanjuti oleh militer.
Baca: Duterte Minta Cina Kirim Kapal Patroli Perangi Abu Sayyaf
"Lagi pula arahan presiden secara lisan untuk menahan para oknum polisi bandit harus berdasarkan perintah formal," katanya.
Kepala polisi memerintahkan menunda operasi antinarkoba pada Senin lalu setelah terbunuhnya pengusaha asal Korea Selatan dalam serbuan skuat polisi antinarkoba. Badan narkotika Filipina The Philippine Drugs Enforcement Agency mengambil alih kepemimpinan memerangi narkoba.