REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono memprioritaskan perlindungan warga Indonesia di AS, Senin (31/1). Ia juga mengimbau agar WNI di AS agar bersatu dan saling membantu.
"Perlindungan WNI adalah prioritas tinggi bagi seluruh Perwakilan RI di luar negeri," kata diplomat yang akrab dipanggil Sonny ini di akun Twitter-nya. Sonny telah bertemu dengan Direktur eksekutif Council on American–Islamic Relations (CAIR), Nihad Awad.
Di kantor CAIR, Sonny berkomitmen untuk bekerja sama dalam menangani fenomena Islamofobia. "Pada saat ini, lebih penting untuk menyebarkan pesan perdamaian dan Islam yang toleran," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia juga mengeluarkan imbauan untuk seluruh WNI yang bermukim di AS. WNI diminta untuk tetap tenang dan waspada. Selain itu, menaati hukum setempat dan tetap menjaga ketertiban umum di lingkungan masing-masing.
"Pemerintah Indonesia melalui perwakilan RI di seluruh AS terus mengamati perkembangan yang terjadi dan akan mengantisipasi dampak yang mungkin timbul bagi WNI," kata imbauan tersebut. Pemerintah juga mengimbau agar penduduk mengerti dengan hak-hak mereka.
Dalam pernyataan, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir menyayangkan perintah eksekutif Donald Trump. Meski tidak berimbas pada Indonesia, melarang masuk warga negara mayoritas Muslim bisa memiliki dampak buruk bagi upaya memerangi terorisme dan penanganan pengungsi.
"Salah mengaitkan radikalisme dan terorisme dengan agama atau kepercayaan tertentu," kata Arrmanatha, Senin (30/1). Upaya memerangi terorisme harus dilakukan dengan kerja sama internasional, termasuk dalam mengatasi akar penyebabnya.