REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC -- Kantor Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau memaksa Fox News meminta maaf dan meluruskan informasi salah yang telah disebarkan, Selasa (31/1). Beberapa waktu lalu, Fox News mengunggah keterangan di Twitter yang menyebut pelaku penembakan masjid kota Quebec adalah pria asal Maroko.
Direktur komunikasi kantor PM, Kate Purchace mengirim surat keberatan pada Fox News atas kesalahan tersebut. Pada Senin, pelaku muncul di pengadilan dalam sidang perdana. Pelaku adalah Alexandre Bissonnette (27 tahun) seorang warga campuran Kanada-Prancis.
Sementara Fox News tetap mengeluarkan cicitan pada Senin sore, meski polisi telah mengklarifikasi polisi. Awalnya polisi memang menyebut dua orang yang diamankan, satu keturunan Maroko. Belakangan polisi mengatakan, warga keturunan Maroko itu hanya saksi.
"Cicitan ini tidak menghormati keenam korban dan keluarga mereka dengan menyebar informasi palsu, bermain politik identitas dan memecah komunitas kita," kata Purchase. Dalam beberapa jam, Fox News kemudian meminta maaf dan menghapus informasi.
Pria Maroko yang dimaksud adalah Mohamed Belkhadir. Ia menghabiskan malam di tahanan karena kesalahpahaman ini. Belkhadir mengatakan ia sedang membersihkan salju di luar masjid saat terjadi penembakan. Ia kemudian menelpon 911 dan masuk masjid.
Baca juga, Jamaah Shalat Isya di Masjid Quebec Kanada Ditembaki Lima Orang Terbunuh.