REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua MPR DR (HC) Zulkifli Hasan mengajak mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia untuk ikut menyosialisasikan 'Empat Pilar Kebangsaan' yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Pentingnya empat pilar ini untuk membangun karakter bangsa Indonesia. "Tanpa ini, maka akan terjadi saling fitnah, gaduh, dan saling benar sendiri," kata Zulkfili saat memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/2).
Zulkifli hadir memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa dan para tenaga pengajar Universitas Pertahanan Indonesia dengan tema "Amandemen UUD 1945 dan Empat Pilar Kebangsaan". Dia mengatakan, hasil survei di masyarakat menyatakan, makna dari sila keempat yakni musyawarah untuk mufakat kian melemah. Sebanyak 96 persen rakyat menyatakan, musyawarah untuk mufakat yang dijalankan pemerintah tidak lagi menguat. Artinya negara sudah tidak lagi bermusyawarah dalam mencari mufakat.
Demikian pula pada sila kelima "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia' yang menjadi tujuan dari negara yang merdeka untuk bisa berkeadilan juga semakin melemah. "94 persen mengatakan peran negara dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia semakin melemah, sisanya enam persen mengatakan menguat," katanya.
Melemahnya nilai-nilai Pancasila membuat orang-orang Indonesia mulai sibuk sendiri, mau menjadi bupati, mulai cari proyek dan pengusaha, begitu juga yang mau jadi gubernur. Sehingga, mulai ada distrosi dari tujuan sebagai pejabat negara.
"Apa artinya Pancasila, kalau sesuai pendapatnya masing-masing, tidak sependapat dengan kita dianggap tidak Pancasilais," katanya.
Zulkifli mengatakan, Pancasila bagian dari pertahanan. Diibaratkan seperti tubuh yang tidak sehat, karena kurang menjaga pola makan, sering begadang, maka segala macam penyakit datang. Tetapi jika tubuh kuat, tidak mempan diserang penyakit. "Seperti itu pula berbangsa dan bernegara, jika Empat Pilar ini betul-betul menjadi dasar negara, jadi segala macam bisa ditangkal, baik serangan dari luar, maupun dari dalam," katanya.
Tetapi, lanjutnya, saat ini, Pancasila telah berganti menjadi media sosial, tidak ada lagi pelajaran penataran P4, tidak ada lagi Pendidikan Moral Pancasila, sehingga Pancasila sebagai ideologi dan filosofi bangsa sudah ditinggalkan. "Makanya terjadi saling memfitnah, gaduh, saling benar sendiri," katanya.
Universitas Pertahanan Indonesia, mengundang Ketua MPR RI untuk memberikan kuliah umum tentang Amandemen UUD NRI 1945 dan Empat Pilar Kebangsaan. Rektor Unhan Letjen TNI Dr (Cand) I Wayan Midhio M.Phil mengajak para mahasiswanya untuk mengawal Empat Pilar Kebangsaan. "Mahasiswa Unhan harus bisa mengawal Empat Pilar Kebangsaan ini, baik yang telah menjadi alumni nanti, dimanapun berapa, jika nanti menjadi pemimpin di daerahnya, kawal terus Pancasila dan empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara ini," kata Rektor.