REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah warga di Kampung Cisarua, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi mengalami kesulitan air bersih. Kondisi ini terjadi baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau.
"Warga sudah sejak lama kesulitan mendapatkan pasokan air bersih," ujar salah seorang warga yang juga tokoh pemuda di Desa Girijaya, Olih Ardiansyah (35 tahun) kepada wartawan Rabu (1/2). Untuk mendapatkan air bersih terang dia sebagian warga terpaksa berjalan kaki sejauh satu kilometer ke sumber mata air.
Diperkirakan terang Olih, kebiasaan tersebut sudah berlangsung puluhan tahun. Menurut dia selama ini sebagian warga memang tidak mampu membuat sumur biasa di rumahnya. Pasalnya, untuk membuat sumur diperlukan kedalam yang cukup dalam yakni sekitar 12 meter. Namun, kualitas air yang diperoleh belum tentu bersih. Oleh karena itu warga lebih memilih antri untuk mengambil air di sumber mata air Cilimus yang berjarak sekitar satu kilometer.
Menurut Olih, warga yang mengambil air dari mata air Cilimus mencapai ratusan jiwa. Mereka berasal dari sejumlah kampung di Desa Girijaya seperti Kampung Cisarua dan Ciherang. Ditambahkan Olih, kondisi tersebut sebelumnya sudah dilaporkan kepada pemerintah. Namun hingga kini belum ada tanggapan.
Warga, lanjut Olih berharap pemerintah memperbaiki bak penampungan atau instalasi air yang ada di permukiman. Keberadaan sarana tersebut lanjut dia untuk mempermudah warga dalam menngambil air dan tidak mengantri lama.
Salah seorang warga lainnya Aam (40) mengatakan, selain mengambil air dari mata air sebagian warga juga mengambil air dari sawah atau saluran irigasi. "Namun tetap saja airnya kotor dan keruh sehingga tidak baik diminum," cetus dia.
Ke depan ungkap Aam, warga berharap adanya bantuan pemerintah yang membangun bak penampungan air. Nantinya dari bak penampungan tersebut lanjut dia bisa disalurkan ke rumah warga dengan menggunakan selang atau pipa.
Sebelumnya, dua kecamatan di selatan Kabupaten Sukabumi yang rawan kekeringan akan dipasang instalasi air oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi dan American Red Cross (ARC). Namun sayangnya Kecamatan Warungkiara tidak termasuk dalam rencana pembangunan instalasi air tersebut.
"Baru dua daerah yang dibantu yakni Palabuhanratu dan Bantargadung," ujar Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana. Selain Sukabumi, daerah lainnya yang mendapatkan bantuan yakni Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.
Khusus di Sukabumi terang Atep, upaya pemasangan instalasi air ini akan dilakukan di kawasan yang seringkali mengalami kesulitan air di musim kemarau yakni Kecamatan Bantargadung dan Palabuhanratu. Diakui dia masih ada daerah lain yang belum terjangkau oleh bantuan tersebut.