REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atai Ahok akhirnya meminta maaf atas ucapannya kepada Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin di persidangan kemarin. Namun Tokoh Muda Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan untuk kali ini masyarakat jangan lagi mau dibohongi dengan permintaan maaf Ahok.
"Permintaan maaf Ahok yang kesekian kalinya ini menunjukkan ia tidak menunjukkan sikap yang lebih baik. Jadi untuk kali ini, masyarakat jangan mau dibohongi lagi dengan permintaan maaf Ahok," kata Doli kepada Republika.co.id saat ditemui di Akbar Tandjung Institute, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).
Sebelumnya Ahok pun sudah meminta maaf kepada umat Islam soal omongannya terkait Surah Almaidah 51 di Kepulauan Seribu. Namun ternyata permintaan maaf Ahok ini pun tidak tulus dengan berbagai sikap dan omongannya.
Insiden Ahok yang menilai Kiai Ma'ruf berbohong dan mengancam akan melaporkan kemudian meminta maaf, menurutnya hanya mengulang apa yang dulu Ahok lakukan. Hanya karena mendapatkan banyak protes dari warga Nahdliyin dan umat Islam kemudian meminta maaf.
"Padahal permintaan maaf Ahok ini hanya untuk kepentingan politik saja, dan nanti ia pasti akan mengulang kembali kesalahan yang sama," ujarnya.
Padahal kalau publik mencermati, Ahok pun sebenarnya enggan meminta maaf, karena yang pertama menyampaikan maaf tim suksesnya. Ahok, menurutnya di beberapa media online bahkan menyebut untuk apa ia meminta maaf. Baru kemudian setelah ada desakan di publik, Ahok kembali meminta maaf.
Karena itu, tegas Doli Kurnia publik jangan mau dibohongi Ahok dengan ucapan permintaan maafnya. "Jangan mau lagi dibohongi dengan permintaan maaf. Belangnya sudah ketahuan," jelasnya.