REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyatakan dengan tegas bahwa dia dan pengurus GNPF lainnya tidak terima atas penghinaan yang dilakukan terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sidang lanjutan di Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1) kemarin.
"Para Habib dan GNPF kita tidak terima ketua umum MUI yang sekaligus Rois Am PBNU pada saat beliau hadir di persidangan Ahok sebagai saksi dari MUI dihinakan oleh Ahok dan dihinakan oleh pengacaranya, siap bela ulama? Siapa bela MUI?," ujar Rizieq usai diperiksa terkait kasus makar di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/2).
Karena itu, Rizieq pun mengajak agar pengikutnya dan seluruh umat Islam tetap terus melakukan pengawalan terhadap kasus penistaan agama.
"Karena itu saya meminta ke umat Islam untuk terus kawal sidang Ahok, Ahok tidak boleh bebas betul? Siap banjiri sidang Ahok?," teriak Rizieq di hadapan ribuan pendukungnya yang telah menunggunya sejak pagi di depan pintu masuk Polda di Jalan Jenderal Sudirman.
Rizieq juga meminta agar umat Islam tetap teguh untuk tetap berjuang meskipun para ulama' difitnah dan dipenjarakan oleh pihak kepolisian.
"Apakah kami difitmah, apakah kami dipenjara, apakah kami dibunuh, demi Allah umat Islam harus tetap melanjutkan perjuangan untuk membela agama dan negara," kata Rizieq.
Kemarin Ahok menyatakan berbagai keberatannya atas kesaksian Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin dalam sidang kasus penistaan agama kedelapan di Kementan, Jakarta Selatan. Namun, dalam sidang tersebut pernyataan Ahok kemudian banyak mendapat kritikan dari berbagai pihak.