Kamis 02 Feb 2017 14:28 WIB

Kepala BKPM Dorong Investasi Orientasi Ekspor

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Koordinat Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutannya saat meresmikan layanan investasi tiga jam sektor ESDM di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Koordinat Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutannya saat meresmikan layanan investasi tiga jam sektor ESDM di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ‎(BKPM) Thomas Lembong yakin pertumbuhan investasi akan terus tumbuh. Hal ini terlihat dari capaian realisasi investasi pada 2016 yang mencapai 103 persen dari target awal. Peningkatan ini akan berlanjut asalkan pemerintah tidak kehilangan momentum dalam menarik investor.

"‎Jadi reformasi perekonomian harus kita genjot terus. Kemudian kita harus melakukan penyesuaian dengan trend global," kata Lembong ditemui di Istana Negara, Rabu (1/2).

‎Salah satu yang sedang ramai dibicarakan orang adalah adanya efek Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kebijakan Trump yang akan membuat 'American Firs' memungkinkan adanya kenaikan kurs dolar AS. Ini bisa berdampak pada konsumen yang bisa mendapatkan harga lebih murah.

Guna mengakali hal tersebut, maka industri yang harus dibangun di Indonesia adalah yang berorientasi ekspor, khususnya bisa diserap oleh masyarakat AS. Meski demikian, dia mengatakan investasi ini tetap harus memiliki terobosan sehingga apa yang ingin dilakukan pemerintah dalam menggejot ekspor sesuai dengan apa yang diinginkan investor.

‎Lembong menjelaskan, untuk mendatangkan investor sebanyak-banyaknya memang tidak mudah. Masih terdapat peraturan-peraturan yang menghambat investor masuk ke Indonesia. Peraturan di masing-masing Kementerian dan Lembaga (K/L) pun harus bisa mengikuti kebijakan-kebijakan negara lain seperti AS yang mulai menderegulasi peraturan demi meningkatkan investasi di dalam negeri dan membangun industrinya sendiri.

"Kita harus kembali fokus pada deregulasi. Karena sekarang kita masih fokus misalnya seperti harga gas yang turunnya tidak gampang. Maka harus kembali dulu saja pada deregulasi," papar Lembong.

‎Di sisi lain, BKPM pun telah memetakan sektor apa saja yang akan diutamakan ketika investor mau berinvestasi di Indonesia. Investasi ini harus yang berorientasi ekspor, padat karya seperti pariwisata, dan bisa menghasilkan devisa besar bagi negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement