REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah Agus Eko Cahyono meengatakan harga gabah petani jatuh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Bahkan diakuinya ada yang mencapai Rp 2.900 per kilogram (kg). "Tapi itu karena yang sisa-sisa serangan hama penyakit," ujar dia saat ditemui di gedung Kementerian Pertanian, Kamis (2/2).
Dalam gabah dengan kondisi normal, harga di tingkat petani juga berada di bawah HPP, di kisaran Rp 3.300 hingga Rp 3.400. HPP yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 3.700 per kg gabah kering giling.
Ia mengatakan, pada panen awal yang terjadi di pertengahan Januari, harga gabah petani masih di atas HPP. Namun setelah memasuki akhir Januari hingga sekarang, didukung curah hujan yang masih cukup tinggi dan penuhnya gudang-gudang bulog membuat harga di tingkat petani jatuh di bawah HPP. "Padahal ini kita belum panen raya," lanjut dia.
Panen raya diprediksi jatuh pada pertengahan Februari hingga pertengahan Maret. Pada panen raya tahun lalu, ia melanjutkan, harga di tingkat petani juga jatuh di angka Rp 3.500. "Tapi begitu satgas dan Bulog turun, harga di atas HPP," ujar dia.