REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Asisten Perekonomian dan Pembangunan DIY, Gatot Saptadi mengharapkan April 2017 relokasi warga yang terdampak pembangunan Bandara Adisutjipto sudah jadi, terutama yang relokasi mandiri. "Kalau akhir Februari sudah selesai dilakukan pengerukan, untuk pembangunan rumahnya cepat, dalam waktu dua bulan sudah bisa selesai,’’ kata Gatot pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (2/2).
Menurut Gatot, membangun rumah itu cepat. "Saya berharap Februari selesai land clearing dan April selesai pembangunan rumah,’’ katanya.
Secara terpisah penjabat Bupati Kulon Progo Budi Antono mengatakan, sesuai tahapan yang dilakukan, sekarang di lapangan sedang dilakukan land clearing (pengerukan) untuk relokasi mandiri bagi warga yang terdampak pembangunan bandara di lima lokasi. Yaitu di Jangkaran, Janten, Kebonrejo, Glagah, dan Palihan.
Apabila pertengahan Februari sudah selesai pengerukan, diharapkan pertengahan Februari sudah bisa dimoblisasi material dan masyarakat yang akan membangun relokasinya. "Saya ingin konsultasi kepada konsultan pendamping masyarakat apakah sebanyak 278 warga masyarakat sudah ada kepastian kavling dan di mana saja. Besok siang saya akan bertemu dengan konsultan pendamping. Kalau belum ada kepastian kaplingnya kan percuma. Apa artinya land clearing sudah siap tetapi penempatan per kapling belum ada," kata Anton.
Dia mengakui kalau lokasi untuk relokasi secara keseluruhan sudah ada, tetapi Anton mengaku belum tahu data by name by address. "Karena itu segera akan saya konsultasikan dengan konsultan pendamping,’’ kata Anton.
Sementara itu, warga terdampak bandara yang akan direlokasi di Pakualaman Ground sebanyak 46 KK di Kaligintung. Untuk anggaran pembangunan rumah untuk relokasi ini berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Saya belum tahu kapan akan mulai dan selesai dibangun. Menunggu anggaran dari KemenPU dan Pera,’’ katanya.