Kamis 02 Feb 2017 20:09 WIB

Dua Desa di Mojokerto Terendam

Banjir (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Desa Banyulegi dan Pulorejo, Kecamatan Dawarbalndong, Mojokerto, Jawa Timur, terendam banjir menyusul meluapnya Sungai Lamong yang berada di wilayah setempat. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto ketinggian banjir yang melanda dua desa itu sekitar 70 sentimeter.

"Ketinggian banjir sekitar 70 sentimeter sampai dengan satu meter tergantung dari lokasi terjadinya banjir ini. Kondisi ini membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, M Zaini.

Ia mengemukakan banjir mulai masuk ke dalam rumah warga dan terus mengalami peninggian menyusul luapan Sungai Lamong yang ada di wilayah setempat. "Pendangkalan dan penyempitan Sungai Lamong sehingga tak mampu menampung air kiriman dari wilayah Solo dan Bojonegoro dan masuk ke wilayah Mojokerto ini," katanya.

Banjir kali ini, lanjut Zaini, merupakan yang terparah di tahun 2017 dan ketinggian air yang merendam pemukiman dan membuat warga di dua desa tersebut tak bisa beraktivitas dengan normal.

"Ratusan warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Seluruh warga yang rumahnya terdampak sudah mengungsi karena tak bisa beraktivitas, totalnya ada sekitar 200 orang yang mengungsi," katanya.

Ia menjelaskan, untuk membantu kebutuhan pokok para korban banjir, pihaknya telah membuka sebuah dapur umum di Dusun Balong serta logistik mulai dari makanan cepat saji, sembako, sabun, hingga kebutuhan bayi telah didatangkan di lokasi bencana.

"Dapur umum kami gunakan untuk menyiapkan makan para korban banjir, kemudian kami distribusikan ke para korban," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement