Kamis 02 Feb 2017 23:12 WIB

Kualitas Panen Bawang Mewah Cirebon Anjlok, Ini Sebabnya

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nur Aini
Bawang merah (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Bawang merah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON – Gagal panen yang dialami para petani bawang merah di sentra penanaman bawang merah di Kabupaten Cirebon membuat produksi komoditas tersebut menurun. Selain itu, kualitas panen juga menurun karena penyakit.

 

‘’Produksi bawang merah turun sekitar 30 persen,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi kepada Republika, Kamis (2/2).

 

Ali  menyebutkan, luas areal tanaman bawang merah di Kabupaten Cirebon mencapai 4.000 hektare. Adapun produksinya, rata-rata mencapai 9,8 ton per hektare. Ali menyatakan, selama musim tanam bawang merah 2016/2017, tingkat intensitas hujan di Kabupaten Cirebon sangat tinggi. Selain menyebabkan banjir, hal tersebut juga membuat tanaman bawang merah diserang berbagai hama dan penyakit.

 

Dampaknya, tanaman bawang merah mengalami gagal panen. Hal itu seperti yang terjadi di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Menurut Ali, selain di Kecamatan Pangenan, tingginya curah hujan yang menyebabkan hama penyakit pada tanaman bawang merah juga terjadi di kecamatan lainnya. Namun, kondisi tersebut hanya menyebabkan turunnya kualitas maupun kuantitas hasil panen bawang merah.

 

‘’Kalau yang gagal panen (bawang merah), hanya di Kecamatan Pangenan. Untuk daerah lainnya, hasil panennya kurang optimal,’’ tutur Ali.

 

Ali menjelaskan, di kecamatan-kecamatan selain Pangenan, produksi bawang merah rata-rata hanya sekitar 7 ton per hektare. Sedangkan jika dalam kondisi bagus, produksi bawang merah bisa mencapai 10 ton lebih per hektarenya.

 

Ali mengungkapkan, selain produksi bawang yang turun, kualitas bawang juga mengalami penurunan akibat tingginya intensitas hujan. Akibatnya, harga bawang merah juga menurun. Untuk bawang merah kualitas super, harganya sekitar Rp 17 ribu per kg. Sedangkan bawang merah dengan kualitas rendah, harganya hanya di kisaran Rp 11 ribu per hektare.

 

Ali mengakui, harga bawang merah itu belum berpihak pada petani. Selain lebih rendah dari harga normal, produksi bawang merah juga turun sehingga perolehan petani juga menurun. "Tapi tidak tahu kenapa, walau produksi bawang saat ini menurun, tidak sampai menyebabkan harga bawang merah di pasaran jadi melambung,’’ kata Ali.

 

Berdasarkan pantauan di pasaran tradisional, harga bawang merah di kisaran Rp 24 ribu per kg untuk kualitas sedang. Sedangkan bawang merah dengan kualitas bagus, sekitar Rp 28 ribu per kg.

 

Sebelumnya, tanaman bawang merah di sejumlah daerah sentra bawang di Kabupaten Cirebon mengalami gagal panen akibat faktor cuaca dan serangan penyakit. Para petani bawang merah pun menjerit karena harus menanggung kerugian puluhan juta rupiah.

 

Hal itu seperti yang terjadi di sentra bawang merah Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. di daerah tersebut, tanaman bawang merah yang ditanam sejak Desember 2016 itu hampir seluruhnya mengalami gagal panen. ‘’Padahal seharusnya sekarang ini masa panen,’’ ujar seorang petani bawang merah di Blok Kalibangka, Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Oman (32 tahun).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement