Kamis 02 Feb 2017 20:46 WIB

Tingkatkan Publikasi Ilmiah, PPPM AMIK BSI Pontianak Gelar Seminar Penulisan

Dosen AMIK BSI Pontianak mengikuti  seminar penulisan ilmiah publikasi di jurnal nasional dan internasional.
Foto: Dok BSI
Dosen AMIK BSI Pontianak mengikuti seminar penulisan ilmiah publikasi di jurnal nasional dan internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Pontianak  sukses menyelenggarakan Seminar Penulisan Artikel Ilmiah di Kampus AMIK BSI Pontianak, Jalan  Abdurahman Saleh nomor  18, Pontianak, Selasa (31/1/17).

Seminar yang bertema “Kiat-kiat dalam publikasi artikel ilmiah dan presentasi seminar internasional” ini diikuti oleh 29 dosen AMIK BSI Pontianak.

 

Seminar tersebut menghadirkan nara sumber Bintoro Siswo Nugroho PhD. Ia seorang peneliti dan dosen di salah satu universitas negeri di kota Pontianak.

Bintoro yang juga alumni doktor di salah satu universitas di Belanda tersebut mengatakan bahwa menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah wajib dilaksanakan bagi seorang dosen. Oleh karenanya, sebelum melakukan penelitian atau menulis artikel ilmiah,  seorang dosen harus mengetahui tips dan trik agar artikel ilmiah yang ditulis dapat dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional yang terindeks Scopus dan Thomson.

Tidak hanya seputar penulisan saja, Bintoro juga menyampaikan materi tentang Giving Research Presentation in International Symposium. Ia berbagi pengalaman saat dirinya menjadi pembicara seminar internasional.

Ketua PPPM AMIK BSI Pontianak Latifah MM mengungkapkan, seminar tersebut diadakan dengan tujuan sebagai pendorong semangat bagi dosen AMIK BSI Pontianak agar konsisten untuk melakukan penelitian.

 

“Kegiatan ini penting diadakan mengingat pentingnya penelitian bagi seorang dosen untuk mengembangkan keilmuannya, di samping penelitian juga salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,”  ungkapnya.

Latifah menambahkan, diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini peserta semakin bersemangat untuk menulis dan lebih giat melakukan penelitian. Hal ini tentunya untuk peningkatan kualitas seorang dosen dengan banyaknya artikel ilmiah yang telah terpublikasi.

“Kegiatan ini seharusnya bisa menjadi suntikan semangat bagi kami semua. Dapat tips dan trik menulis artikel ilmiah dengan baik, supaya bisa diterima di jurnal nasional berakreditasi bahkan hingga menembus jurnal internasional bereputasi,”  ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement