REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Masyarakat Kanada menghadiri pemakanan tiga dari enam korban penembakan di Masjid Quebec. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, bersama ribuan warga ikut menunjukkan rasa berkabungnya di pemakaman.
Hampir lima ribu pelayat berkumpul di Montreal Olympic untuk mengikuti upacara pemakanan. Sangat banyak masyarakat mengikutinya lewat televisi. Bagi negara yang sebagian besar sekular itu, upacara pemakaman ini merupkan salah satu upacara pemakaman tradisional.
Ada pula doa bersama bagi tiga korban lain, yang akan diperingati esok di Quebec. Khaled Belkacemi (60) dan Abedlkrim Hassane (41) asal Aljazair, dan Aboubaker Thabti (44) asal Tunisia, ditembak mati bersama tiga jamaah lain di Masjid Quebec.
"Seluruh bangsa telah terguncang oleh serangan brutal dan penuh kebencian ini, tapi, di saat-saat gelap negara kita telah bersatu menujukkan solidaritas," kata Trudeau seperti dilansir France 24, Jum'at (3/2).
Senada, Quebec Premier Philippe Couillard, mengajak seluruh lapisan masyarakat mengatakan tidak kepada kekerasan, intimidasi, rasisme atau xenophobia. Ia pun memberi pesan kepada 1,1 juta minoritas Muslim Kanada, kalau Kanada adalah rumah mereka. "Ketahuilah bahwa di sini Anda berada di rumah," ujar Couillard.
Karangan bunga-bunga putih pun ditempatkan ke dekat keranda, yang ditutupi dengan bendera-bendera asal atau kelahiran korban. Dukungan pun mengalir kepada masyarakat minoritas Muslim, dan membuat Kanada tengah tertunduk atas rasa berkabung yang mendalam. (Wahyu Suryana)