Jumat 03 Feb 2017 10:31 WIB

Sekolah Nyaris Roboh, Murid SD di Bogor Ini tak Tenang Belajar

Atap sekolah SDN Cipinang 01 Rumpin, Kabupaten Bogor yang kondisinya rusak
Foto: Istimewa
Atap sekolah SDN Cipinang 01 Rumpin, Kabupaten Bogor yang kondisinya rusak

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Murid SDN Cipinang 01 saat ini tidak tenang belajar. Penyebabnya lantaran balok-balok plafon dan atap sekolah sewaktu-waktu dapat menimpa mereka. Sekolah yang berlokasi di Desa Cipinang Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor ini memiliki tiga ruang kelas dan satu ruangan guru yang sudah tidak layak pakai lagi. Kondisinya mengancam keselamatan murid-murid yang sedang belajar.

Sekolah yang memiliki murid 205 orang ini tampak seperti sekolah yang kurang diperhatikan. Selain tiga ruang kelas yang rusak juga terdapat satu rumah guru yang sudah roboh dan dibiarkan begitu saja. Hasil survey Komite Pemantau Legisltaif (Kopel) Indonesia, sekarang kondisi sekolah rusak parah dengan lantai yang pecah dan berlubang.

Divisi keuangan daerah Kopel Bogor, Anwar Razak menjelaskan terdapat satu kelas dengan kondisi plafon dan balok plafon yang sudah rusak bahkan sudah tidak ada. "Atap genteng sebagian sudah pecah dan berlubang, utamanya di bagian samping dan belakang," katanya dalam siaran pers, Jumat (3/2).

Tembok dinding mulai pecah dan pasirnya mulai berjatuhan. Satu ruangan berukuran sekitar 2,5 x 4 meter sudah tidak digunakan karena lantai, dinding dan ventilasi yang sudah rusak. Kepala Sekolah SDN Cipinang 01, Umamah, mengatakan balok peyanggah atap bisa sewaktu-waktu jatuh menimpa anak-anak. Begitu pula dengan atap yang kemungkinan bisa langsung menimpa anak-anak yang sedang belajar karena balok penahan atap dari balok plafon sudah tidak ada.

Saat angin dan hujan turun, anak-anak merasa tidak tenang karena khawatir tertimpa genteng dan balok atap. Selain itu kondisi ruangan tidak nyaman dan sehat karena debu dari lantai yang berlubang. "Memang bangunan ini bangunan tua karena dibangun pada 1985," tambah Umamah.

Kondisi sekolah yang rusak itu, ditemukan oleh tim survei Kopel kerja sama YAPPIKA Action Aid. Anwar mengatakan, pihak Kopel akan dorong penataan sistem pendataan sekolah rusak di Kabupaten Bogor. "Mungkin semacam blueprint. Juga mengevaluasi sistem pengawasan di lapangan. Kita menemukan banyak pekerjaan rehab ruang kelas dan ruang kelas baru yang pekerjaannya jauh dari standar," kata Anwar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement