REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Sriwijaya FC akhirnya melepas pemain belakang Fachrudin Aryanto. Madura United menjadi pelabuhan bek timnas Indonesia pada Piala AFF 2016 lalu.
Sekretaris tim Sriwijaya FC Achmad Haris mengungkapkan Fachrudin menemui Manajer Sriwijaya FC Nasrun Umar dan menjelaskan dirinya hengkang dari Sriwijaya karena permintaan calon mertuanya.
“Calon mertuanya meminta Fachrudin bermain di Pulau Jawa agar memudahkan pengurusan pindah dinas calon istrinya yang saat ini masih bertugas di Palu,” ujarnya.
Achmad menyampaikan sikap dan kekecewaan manajemen Sriwijaya FC terhadap pemain yang memperkuat tim nasional Indonesia pada Piala AFF 2016 lalu. Ia mengatakan, sebagai klub profesional, manajemen Sriwijaya FC tidak akan menghambat karier seorang pemain.
"Setelah Fachrudin pamit, kami langsung menerbitkan surat keluar untuknya. Silakan dia bergabung dengan klub lain.”
Ia mengatakan para pemain Sriwijaya FC yang memperkuat tim pada Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu kontraknya baru akan berakhir Maret 2016. “Itu berarti para pemain masih berada dalam satu ikatan hukum yang harus dihormati dan diikuti. Ada beberapa pemain yang memang menyatakan mundur sebelum kontrak berakhir,” katanya.
Pada kasus Fahrudin Aryanto menurut Achmad Haris, pemain kelahiran Klaten tersebut usai Piala AFF dan setelah diterima Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober menyatakan kepada Manajer Sriwijaya FC masih akan tetap bergabung dengan klub berjuluk Laskar Wong Kito pada musim kompetisi 2017.
“Namun setelah itu, saat para pemain sudah mulai berkumpul di Palembang untuk memulai latihan Fachrudin seperti menghilang ditelan bumi. Komunikasi telepon tidak bisa, dihubungi melalui pesan SMS dan WA juga tidak memberikan jawaban. Sebagai pemain profesional manajemen jelas kecewa dengan sikap tersebut,” ujar Achmad.
Setelah menghilang tanpa kabar, menurut Sekretaris tim Sriwijaya FC, Fachrudin menghubungi salah seorang pengurus Sriwijaya FC dan menyatakan akan ke Palembang pada Senin (30/1). Fachrudin tiba di Palembang setelah berjumpa manajemen Sriwijaya FC dan menyatakan mundur.
Sikap kecewa juga ditunjukan suporter pendukung Sriwijaya FC yang menyesalkan sikap Fahrudin setelah Piala AFF. Namun ada juga suporter yang menyambut gembira hengkangnya pemain kelahiran 19 Februari 1989 tersebut.
Ariyadi Eko Ketua Umum Singa Mania menyatakan, Sriwijaya FC tidak boleh bergantung dengan seorang pemain. “Sriwijaya FC butuh prestasi dan gelar juara namun Sriwijaya FC butuh pemain yang menghormati etika dan kontraknya.”