REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengelola Rumah Tahfiz di Provinsi Sumatra Selatan terus berupaya mengajak masyarakat mendukung Gerakan Wakaf Rumah Tahfiz atau Gerakan Wakaf Massal yang diluncurkan sejak November 2014. Gerakan Wakaf Massal yang dibentuk ini untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang bersedekah secara cepat dan tepat, sehingga tujuan mulia ini diharapkan mendapat dukungan maksimal masyarakat di 17 kabupaten/kota di provinsi ini.
Ketua Forum Rumah Tahfiz Sumsel Masagus Fauzan Yayan mengatakan, melalui gerakan wakaf massal itu, siapa pun bisa berwakaf mulai dari Rp 20 ribu dengan membeli selembar sertifikat atau voucher wakaf tunai yang diterbitkan oleh Gerakan Wakaf Rumah Tahfiz (GWRT) sebagai nazir atau institusi pengelola wakaf massal itu. "Wakaf dalam bentuk uang tunai itu, akan diinvestasikan atau dikelola secara produktif serta untuk membangun usaha seperti Bedeng Tahfiz, Graha Tahfiz, dan keuntungan dari kegiatan usaha tersebut akan dinikmati oleh umat Islam yang berhak atau digunakan untuk membiayai aktivitas pendidikan dan dakwah," ujarnya, Jumat (3/2).
Pengelola gerakan wakaf tersebut menjamin bahwa harta wakaf yang dihimpun dari masyarakat akan dijadikan aset tetap yang abadi dan bermanfaat untuk kepentingan umat dan agama Islam secara luas. Selain menghimpun wakaf dalam bentuk uang, melalui gerakan wakaf yang baru dikenalkan kepada masyarakat beberapa bulan ini, pengelola GWRT juga menerima wakaf dalam bentuk barang seperti kitab suci Alquran, dan aset bisnis seperti hotel, pabrik, kebun, tambang, apartemen, rumah toko (ruko), rumah, dan lainnya.
Fauzan menjelaskan, dengan berwakaf, pahala seseorang tidak akan pernah terputus, baik semasa hidup maupun setelah meninggal dunia. Selain itu, harta akan awet (kekal) dan dapat dinikmati oleh generasi akan datang serta umat Islam secara luas.
Wakaf produktif akan mengembangkan potensi bisnis yang hasilnya mempunyai nilai manfaat luar biasa, sebagai gambaran jika masjid, sekolah, pesantren, dan lembaga-lembaga dakwah memiliki usaha yang dikembangkan dari pengelolaan wakaf produktif maka masa depan pendidikan dan dakwah di negeri ini akan gemilang.
"Jumlah orang kaya di wilayah provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini terus melimpah dari tahun ke tahun, mereka dan kita semua memerlukan investasi abadi yang melanggengkan apa yang kita peroleh hari ini," ujar Yayan.