Jumat 03 Feb 2017 10:30 WIB

Obat Rambut Donald Trump Punya Efek Samping Impoten dan Gangguan Mental

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Rambut Donald Trump
Foto: popdust.com
Rambut Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, MANHATTAN -- Dokter pribadi Donald Trump mengungkapkan bahwa presiden AS itu mengonsumsi dosis kecil obat finasteride untuk mencegah kebotakan. New York Times mewawancarai Dr Harold N Bornstein yang merupakan dokter pribadi Trump tentang obat-obatan yang digunakan Trump.

Menurut Bornstein, obat yang dikenal sebagai Propecia itu dikonsumsi Trump untuk menumbuhkan rambut-rambutnya. Terbukti, di usianya yang tidak muda ini Trump masih memiliki rambut yang cukup lebat.

Namun ternyata, Propecia berpengaruh terhadap kesehatan kesuburan. "Ini menjelaskan kenapa antigen spesifik prostat atau PSA Trump berada di level rendah," kata Bornstein kepada NYTimes. PSA biasanya digunakan sebagai penanda untuk diagnosa kanker prostat.

Bornstein adalah dokter yang pada 2015 mengatakan Trump akan jadi kandidat paling sehat jika terpilih jadi presiden. Pernyataan ini kontroversial karena dikeluarkan saat ia menemui Trump dalam lima menit.

Menilik lebih jauh soal Propecia, Asosiasi Obat-obatan FDA menerima banyak keluhan soal efek sampingnya. "Ada penelitian dan tuntutan yang menyebut obat finasteride itu lebih berbahaya dari yang sebelumnya diketahui," kata laporan Men's Journal seperti dikutip dari Huffington Post.

Baca juga, Misteri di Balik Rambut Donald Trump, Asli atau Palsu?

Pengguna obat mengeluhkan efek samping tidak bisa orgasme, ereksi yang menyakitkan, depresi kronis, insomnia, kaku otak, hingga memunculkan pemikiran untuk bunuh diri. Ini terjadi jika pengguna mulai berhenti mengonsumsi obat tersebut.

Gejala yang timbul itu disebut post-finasteride syndrome. Sejak 2011, sedikitnya 1.245 tuntutan diajukan melawan perusahaan yang memproduksi Propecia, Merck. Mereka menuduh perusahaan lalai karena tidak memperingatkan pengguna terhadap efek samping yang serius.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement