Jumat 03 Feb 2017 14:45 WIB

Pariwisata Kota Mataram Masih Minim Promosi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Wisata Mataram (Ilustrasi)
Wisata Mataram (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan potensi destinasi wisata yang tak kalah dibanding wilayah lain di Pulau Lombok. Sebagai Ibu Kota Provinsi NTB, Kota Mataram memiliki letak yang strategis dalam menjamu kehadiran para wisatawan yang datang ke Pulau Seribu Masjid ini.

Sejumlah fasilitas penunjang wisata seperti hotel dan restoran hingga toko oleh-oleh khas Lbok banyak tersebar di kota yang memiliki semboyan Maju, Religius, dan Berbudaya ini.

Beragam objek wisata juga tersebar di kota ini, mulai dari wisata alam seperti Pantai Kota Tua Ampenan, Pantai Loang Baloq, dan Pantai Gading. Ada pula wisata religi seperti makam Loang Balon, Masjid Hubbul Wathan Islamic Center yang megah, hingga Pura Mayura dan Pura Meru. Tak kalah, ada juga wisata kuliner di sepanjang Jalan Udayana. Ada pula wisata sejarah dengan mengunjungi Museum NTB dan wisata belanja di Pasar Seni Sayang-Sayang.

Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD Kota Mataram Yudhi Mukhlis mengungkapkan potensi besar yang ada di Mataram dalam menarik minat wisatawan. "Kita harapkan begitu tamu datang ke Lombok, dia habiskan waktu lebih lama di Mataram," ujarnya di Mataram, NTB, Jumat (3/2).

Kendati begitu, Yudhi menilai pengembangan destinasi wisata Kota Mataram belum terlalu maksimal. "Ikon Mataram sampai sekarang belum ada, dewan (DPRD Kota) pernah tantang BPPD buat ikon, kalau perlu sayembara," kata dia.

Dia menilai, objek wisata di Kota Mataram masih minim promosi. Ditambah sinergitas tanggung jawab juga belum berjalan secara maksimal.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-Ma'idah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement