REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki medio 2000-an, gejala sekularasi tak menemukan muaranya. Pada Oktober 2005 Kementerian Pendidikan Tajikistan melarang siswi mengenakan jilbab di sekolah-sekolah umum.
Menurut menteri pendidikan pada saat itu, Abdudjabor Rahmonov, mengenakan jilbab atau penutup kepala yang dikenakan Muslim dan simbol-simbol agama lain tidak dapat diterima di sekolah-sekolah umum dan melanggar konstitusi dan undang-undang baru tentang pendidikan.