Jumat 03 Feb 2017 16:27 WIB

Aksi Bela Ulama di Halaman Masjid Agung Palembang

Rep: Maspriel Aries/ Red: Agung Sasongko
Masjid Agung Palembang
Foto: Bimas.com
Masjid Agung Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Usai shalat Jumat (3/2) ribuan jamaah di depan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin turun ke jalan menggelar aksi damai “Bela Ulama.” Aksi yang dikawal aparat kepolisian tersebut berlangsung di kawasan bundaran air mancur jalan Jendral Sudirman dan di halaman masjid.

Aksi bela ulama yang dimotori Front Pembela Islam (FPI) Sumatra Selatan (Sumsel) tersebut bertujuan menolak kriminalisasi terhadap para ulama.  Ulama Taufik Hasnuri yang berorasi di depan ribuan massa menyatakan, kehadiran umat Islam pada “Bela Ulama” di tengah bundaran Air Mancur merupakan bentuk keimanan umat Islam untuk membela agamanya.

“Semoga Allah membukakan hati seluruh umat Islam untuk membela agama Allah apapun profesinya, apapun kedudukan untuk bersama membela agama Allah,” katanya.

Seorang tokoh masyarakat Badar menyatakan, “Kita minta kasus polemik antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap Ketua MUI KH Ma'ruf Amin diusut tuntas!”

Sekretaris FPI Sumsel Habib Mahdi Muhammad Syahab mengimbau semua pihak, ulama, kiai dan pimpinan pondok pesantren untuk bersama merapatkan barisan untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan jangan ada lagi sekat antara umat Islam.

“Kepada semua elemen masyarakat mari bersama menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI dengan cara yang elegan. Tidak melakukan kriminalisasi dan intimidasi terhadap ulama,” katanya.

Peserta aksi juga mengecam pihak yang menuntut FPI dibubarkan. Di tengah massa koordinator aksi Doni Meilano berorasi, “Apakah kalian ingin FPI dibubarkan?” Massa pun menjawab dengan kompak, “Tidak.”

Selama orasi berlangsung, massa tetap tenang walau berada di bawah sengat matahari. Peserta aksi dari orang tua, laki-laki, perempuan dan anak-anak serta mahasiswa berbaur dan berteriak bersama, “Islam agama yang cinta damai.” Selain orasi, massa juga membawa spanduk serta bendera. Sementara salawat dan takbir terus bergema di tengah orasi.

Selain ribuan massa yang turun ke jalan, di antara massa tersebut ada beberapa orang dari peserta aksi “Bela Ulama” yang membersihkan arena aksi dengan mengumpulkan sampah-sampah yang tercecer.

Habib Mahdi pun berulang kali mengimbau massa agar menjaga kebersihan dan jangan ada sampah berserakan serta jangan membuat Masjid Agung kotor. “Kita ada di sini untuk membela ulama tidak ada maksud lain,” katanya.

Kepada peserta aksi “Bela Ulama” juga diberikan air minum dan makanan gratis yang ada di sekitar bundaran air mancur dan halaman masjid.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement