REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Usai shalat Jumat (3/2), ribuan jemaah Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin turun ke jalan menggelar aksi damai Bela Ulama. Aksi yang dikawal aparat kepolisian tersebut berlangsung di kawasan bundaran air mancur jalan Jendral Sudirman dan di halaman masjid.
Aksi bela ulama yang dimotori Front Pembela Islam (FPI) Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut bertujuan menolak kriminalisasi terhadap para ulama. Ulama Taufik Hasnuri yang berorasi di depan ribuan massa menyatakan, kehadiran umat Islam pada aksi Bela Ulama merupakan bentuk keimanan umat Islam untuk membela agamanya.
“Semoga Allah membukakan hati seluruh umat Islam untuk membela agama Allah apapun profesinya, apapun kedudukan untuk bersama membela agama Allah,” katanya.
Massa juga meminta polemik antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin diusut tuntas. Ahok dinilai telah menghina Kiai Ma'ruf yang menjadi saksi sidang penodaan agama, Selasa, pekan ini.
Sekretaris FPI Sumsel, Habib Mahdi Muhammad Syahab mengimbau semua pihak, ulama, kiai dan pimpinan pondok pesantren untuk bersama merapatkan barisan menjaga ukhuwah Islamiyah. Dia meminta tak ada lagi sekat antara umat Islam. “Kepada semua elemen masyarakat mari bersama menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI dengan cara yang elegan. Tidak melakukan kriminalisasi dan intimidasi terhadap ulama,” katanya.
Peserta aksi juga mengecam pihak yang menuntut FPI dibubarkan. "Apakah kalian ingin FPI dibubarkan?” tanya koordinator aksi, Doni Meilano kepada massa aksi. Massa pun menjawab dengan kompak. “Tidak.”
Selama orasi berlangsung, massa tetap tenang walau berada di bawah sengatan matahari. Peserta aksi dari orang tua, laki-laki, perempuan dan anak-anak serta mahasiswa berbaur dan berteriak bersama kalimat “Islam agama yang cinta damai.” Selain orasi, massa juga membawa spanduk serta bendera.
Sementara, salawat dan takbir terus bergema di tengah orasi. Sebagian dari massa aksi Bela Ulama membersihkan arena aksi dengan mengumpulkan sampah-sampah yang tercecer. Habib Mahdi pun berulang kali mengimbau massa agar menjaga kebersihan dan jangan ada sampah berserakan serta jangan membuat Masjid Agung kotor.
“Kita ada di ini untuk membela ulama, tidak ada maksud lain,” katanya. Kepada peserta aksi juga diberikan air minum dan makanan gratis yang ada di sekitar bundaran air mancur dan halaman masjid.