REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menilai wajar apabila mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin bertemu Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Presiden Joko Widodo pasti mau menerima kedatangan mantan presiden ke-6 Republik Indonesia tersebut dengan terbuka.
"Setidak-tidaknya setelah tanggal 15 (Februari 2017) supaya tidak menjadi isu politik, semua masing-masing tenang dulu, jadi pasti diterima lah itu," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jumat (3/1).
Sebelumnya, SBY mengaku ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mengklarifikasi sejumlah tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan juga partainya. Keinginan bertemu tersebut dilontarkan oleh SBY dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, SBY menyatakan bahwa jika suatu hari bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo dia ingin mengklarifikasi berbagai isu termasuk dugaan makar dan aksi 411. Menurut SBY, dia dituduh menggerakkan dan mendanai aksi damai pada 4 November 2016.
Terkait dengan usulan DPR untuk melakukan hak angket guna menyelidiki skandal penyadapan pembicaraan SBY dengan Rois Aam NU KH Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla berpendapat pemerintah tidak bisa menghalangi hak tersebut selama memenuhi syarat 25 orang.
"Itu biasa saja, karena itu hak bertanya," kata Jusuf Kalla.