Jumat 03 Feb 2017 17:45 WIB

'Berebut' Barang Pribadi Sang Junjungan

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baragam cara ditempuh para generasi awal Islam, terutama para sahabat dan generasi awal tabiin, untuk berlomba-lomba mendapatkan barang pribadi Rasulullah SAW dan berharap keberkahan (tabaruk). Bahkan, tak sedikit yang berupaya mendapatkan secuil potongan dari fisik Rasulullah.  Hal ini demi memanifestasikan perasaan cinta mereka dan kesetiaan kepada pribadi agung tersebut.

Anas RA bercerita bagaimana para sahabat bertabaruk dengan rambut Rasulullah SAW. Menurut Anas, ia melihat tukang cukur sedang mencukur rambut Rasulullah SAW dan para sahabat mengitarinya. Para sahabat tidak menghendaki satu helai pun dari rambut Rasulullah  terjatuh kecuali telah berada di tangan seseorang. (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).

Ada juga kisah dari Abdul hamid bin Ja'far yang mengatakan bahwa Khalid bin Walid kehilangan kopiah saat peperangan Yarmuk. Ia meminta untuk mencarikan kopiah tersebut, tapi tidak ditemukan. Ia meminta mencarinya lagi, dan ternyata didapati berupa kopiah usang.

Lalu, Khalid berkata sewaktu Rasulullah umrah, beliau mencukur rambut kepalanya, maka orang-orang berebut rambut beliau, dan ia bisa mendahului dan mendapat rambut ubun-ubun beliau. Lalu, ia meletakkan rambut tersebut di kopiah miliknya. Saat berperang menggunakan kopiah tersebut, Khalid pasti menang.

Selain rambut Rasulullah, para sahabat juga bertabaruk dengan sisa air wudhu Rasulullah. Aun bin Abi Juhaifah menceritakan dari ayahnya saat para sahabat bertabaruk dengan air sisa wudhu Rasulullah. Aku mendatangi Rasulullah sewaktu beliau ada di Kubah Hamra' dari Adam, aku juga melihat Bilal membawa air bekas wudhu Rasulullah dan orang-orang berebut mendapatkannya. Orang yang mendapatkannya air bekas wudhu itu mengusapkannya ke tubuhnya, sedangkan yang tidak mendapatkannya, mengambil dari tangan temannya yang basah. (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement