Jumat 03 Feb 2017 18:30 WIB

Alasan Mengapa Beberapa Benda Peninggalan Nabi Hilang

Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Benda-benda peninggalan Rasulullah ini berada di tangan para sahabat atau ada pula yang disimpan para keluarga Rasul (ahlul bait). Mantel suci (holy mantle) atau burda diberikan Nabi Muhammad kepada Ka'b ibn Zuhayr. Anaknya Ka'ab menjual mantel tersebut kepada Muawiyah I, pendiri Dinasti Umayyah.

Setelah jatuhnya Bani Umayyah, mantel berada di Baghdad di bawah Dinasti Abbasiyah dan dibawa ke Kairo di bawah Dinasti Mamluk. Akhirnya, mantel berada pada Selim I dan diletakkan di  Museum Topkapi, Istanbul, Turki, pada 1595.

Dalam hadis riwayat Bukhari dijelaskan bahwa Nabi Muhammad menggunakan cincin perak di tangannya yang terdapat ukiran Muhammad Rasul-Allah. Setelah Nabi wafat, cincin tersebut digunakan oleh Abu Bakar, kemudian 'Umar, dan Utsman.

Sandal Nabi diketahui hilang di Damaskus pada 803 H. Terdapat beberapa alasan mengapa beberapa benda peninggalan Nabi hilang. Hal ini karena para sahabat meminta agar benda-benda peninggalan Nabi tersebut ikut dikuburkan bersama jasad mereka ketika wafat.

Mu'awiyah bin Abi Sufyan telah menyelamatkan beberapa rambut dan kuku Nabi. Saat menjelang kematiannya, ia meminta agar benda-benda tersebut diletakkan di dalam makamnya.

Seiring berjalannya waktu, informasi tentang benda peninggalan Nabi tersebar luas di kota-kota Muslim, seperti Damaskus, Yerusalem, Kairo, Haifa, Kabul, Kashmir, Lahore, dan Karachi. Pada 1327 AH, lebih dari 40 helai rambut Nabi diklaim oleh Konstantinopel. Mereka menampilkan peninggalan Nabi tersebut dalam beberapa perayaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement