Jumat 03 Feb 2017 20:06 WIB

MUI Sumut: Ahok Harusnya Minta Maaf ke Seluruh Umat Islam

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Utara, Abdullah Syah meminta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta maaf kepada seluruh umat Islam. Hal ini terkait pernyataannya terhadap Ketua Umum MUI, KH Ma'aruf Amin dalam sidang perkara penistaan agama yang mendudukkannya sebagai terdakwa beberapa waktu lalu.

"Kalau saya lihat, itu belum ada penyelesaian yang sebenarnya. Harusnya dia tidak hanya meminta maaf dengan pak Ma'aruf Amin karena ini menyangkut umat Islam secara luas," kata Abdullah kepada Republika.co.id, Jumat (3/2).

Abdullah mengatakan, permohonan maaf harusnya disampaikan Ahok kepada seluruh kaum Muslim. Permintaan maaf tersebut, lanjutnya, sebaiknya disampaikan secara terbuka.

"Selain pada pak Ma'aruf, harusnya dia buat pernyataan secara terbuka kepada umat Islam, minta maaf dan berjanji tidak mengulangi lagi hal-hal semacam itu. Jadi pernyataan permintaan maaf secara menyeluruh," ujar dia.

Menurut Abdullah, secara kelembagaan, MUI tidak menerima begitu saja permintaan maaf Ahok yang dinilai hanya merupakan lips service. "Kami ingin, kalau dia betul-betul merasa bersalah, betul-betul tahan diri setelah meminta maaf, jangan ada lagi perbuatan dan ucapan yang menyakiti pak Ma'aruf dan umat Islam," kata Abdullah.

"Kalau memang antar keduanya sudah saling memaafkan, berarti antar keduanya selesai. Tapi kaitannya dengan umat Islam secara umum, harus betul-betul ada kesadaran pernyataannya itu diikuti dengan perbuatan," ujar dia lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement