Jumat 03 Feb 2017 20:26 WIB

32 Persen Pasien RSUD Dr Soetomo Pengidap Kanker

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Penderita hepatitis akut yang telah mencapai fase sirosis dan kanker hati (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Penderita hepatitis akut yang telah mencapai fase sirosis dan kanker hati (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Sebanyak 32 persen dari total pasien RSUD dr Soetomo tercatat mengidap kanker. Penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua setelah penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah.

 

Direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya, Harsono mengatakan, pasien yang rawat jalan RSUD Dr Soetomo berkisar 1.500 hingga 2.000 pasien. Dari total tersebut terdapat sebanyak 32 persen pengidap sakit kanker.

Untuk menangani hal tersebut, RSUD Dr Soetomo memberikan fasilitas khusus kepada para pasien. Seperti tempat rawat jalan, paliatif, pusat onkologi kanker yang telah selesai dibangun dan direnovasi. “Kami peduli terhadap kanker. Kami siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” kata Harsono di sela-sela Peringatan Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day) 2017 di RSUD dr Soetomo Surabaya, Jumat (3/2).

Berdasarkan data dari GLOBCON 2012, diperkirakan sebanyak 14,1 juta jiwa kasus kanker baru muncul. Pada tahun yang sama terdapat 8,2 juta jiwa kematian kanker. Diperkirakan hingga 2030 angka kematian yang disebabkan oleh kanker mencapai 12 juta jiwa.

Harsono berharap ke depan RSUD Dr Soetomo dapat membangun hostel dalam satu kawasan rumah sakit. Sehingga keluarga pasien tidak kesulitan untuk mencari tempat tinggal sementara. “Mudah-mudahan pembangunan hostel bisa jadi. Masyarakat tidak perlu tinggal dimana-mana, cukup tinggal di hostel,” harapnya.

Peringatan Hari Kanker Sedunia 2017 tersebut diikuti dengan kegiatan Green and Clean Hospital. Dalam acara tersebut, Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi yang didampingi Direktur RSUD Dr Soetomo, Dekan FK Unair, Dirut Bank Jatim melakukan penanaman pohon pule/pulai/kayu gabus. Para peserta yang hadir juga melakukan penanaman pohon pucuk emas atau pucuk merah dan pohon sade.

Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov Jatim Akhamd Sukardi menyatakan penanganan kanker harus dilakukan secara serius. "Harus ada penanganan secara serius yang mulai dari hulu. Kalau mulai hulunya diperbaiki dan diawasi, maka diharapkan bisa mengurangi angka penderita kanker,” ujar Akhmad Sukardi.

Menurutnya, salah satu masalah terbesar dalam penanggulangan kanker saat ini banyaknya informasi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan tersebar di masyarakat. Sehingga pasien terlambat datang ke pusat pelayanan kesehatan untuk melakukan pengobatan secara benar.

Menurutnya, sebanyak 30 persen kanker bisa disembuhkan apabila ditemukan dan dilakukan penanganan sejak dini.  Penanganan dan pencegahan penyakit kanker di Jatim melibatkan peran RSUD Dr Soetomo dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jatim.

"Sebagai salah satu upaya pencegahan, melalui pola hidup sehat seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, melakukan olahraga rutin. Begitu juga dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dan mengurangi makanan yang mengandung bahan pengawet," imbuhnya.

Peringatan hari kanker sedunia tahun ini merupakan rangkaian tiga tahun 2016-2018. Tahun ini peringatan hari kanker sedunia mengambil tema “We Can - I Can” atau “Kita Bisa-Saya Juga Bisa”. Sekdaprov Jatim memaknai tema tersebut berusaha menjangkau masyarakat secara kolektif maupun individual untuk menjalankan perannya masing-masing dalam mengurangi beban akibat penyakit kanker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement