Sabtu 04 Feb 2017 08:48 WIB

Kementan Optimistis Wujudkan Lumbung Pangan di Perbatasan

Red: Ismail Lazarde
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tengah) saat melakukan panen bersama di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Foto: Republika/EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (tengah) saat melakukan panen bersama di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis mampu mewujudkan pembangunan lumbung pangan di lima wilayah perbatasan, yaitu Kepulauan Riau (Kepri), Entikong-Kalimantan Barat (Kalbar), Nusa Tengga Timur (NTT), Maluku, dan Merauke-Papua. Targetnya, Kepri bisa memenuhi kebutuhan suplai ekspor ke Singapura, Entikong-Kalbar untuk mengekspor ke Malaysia, NTT untuk suplai ke Timor Timur, dan Merauke untuk mengeskpor ke Fiji.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, untuk mengimplementasikan pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan, Kementan melalui program upaya khusus (upsus) telah melakukan pencetakan sawah baru di hampir semua wilayah perbatasan. Selain itu, pemerintah juga sudah memberikan bantuan benih, pupuk, alat mesin pertanian, dan pendampingan di tiap lokasi.

“Saat ini, Kementan telah melakukan cetak sawah 5.000 hektare di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, sehingga kini daerah itu mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri,” kata Mentan di Jakarta, Sabtu (4/2). Selain di Kepri, Kementan juga menargetkan cetak sawah baru di Entikong, Kalbar  seluas 50 ribu hektare. 

Dalam rilis resmi Dinas Pertanian Provinsi Kalbar yang diterima Republika, tahun ini provinsi tersebut siap mengekspor beras premium ke Malaysia dengan tahap awal akan dilakukan secara bertahap, targetnya sebanyak 15 ribu ton per tahun.