REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf mengatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti merasa dirinya tidak hidup di Indonesia. Padahal, saat ini dia tengah mengikuti kontestasi Pilgub DKI Jakarta, tetapi bersikap seolah dirinya tidak membutuhkan dukungan dari para pemilih.
"Dari dulu Ahok ini kok seperti tidak hidup di Indonesia. Dia ikut pilkada dan dia harus mendapat dukungan dari para pemilih. Tapi dia seolah-olah tidak hidup di Indonesia, seperti hidup di Singapura atau di Hongkong," kata Maswadi saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (4/2).
Terakhir, ketika Ahok bersikap kasar terhadap Ketua MUI KH Ma'rauf Amin di persidangan lanjutan kasus penistaan agama. Menurut Maswadi, sikap tersebut menunjukan Ahok tidak ada keinginan untuk menarik simpati umat Islam dalam kontestasi Pilgub DKI. Padahal, sebagian besar penduduk Jakarta, adalah umat Islam.
"Sama sekali dia (Ahok) tidak ingin menarik simpati umat Islam, dan kemudian ini terus berlanjut. Padahal dia membutuhkan suara dari umat Islam karena sebagian besar yang milih itu orang-orang Islam. Kemudian separuh umat Islam yang ada di Jakarta itu adalah umat Muslim yang taat," jelasnya.
Apa yang dilakukan Ahok, menurut Maswadi malah seperti sebaliknya, yakni menyinggung dan mengabaikan umat Islam. Padahal, umat Islam memiliki kekuatan politik yang tidak bisa diabaikan.
"Jadi enggak berusaha menarik simpati umat Islam. Padahal umat Islam kan punya kekuatan poilitik yang tidak bisa diabaikan," ucapnya.