Ahad 05 Feb 2017 10:39 WIB

HTI Gelar Aksi Tolak Kriminalisasi dan Pelecehan Ulama

 Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi untuk menolak kriminalisasi dan pelecehan terhadap ulama bersamaan dengan pelaksanaan Car Free Day di depan pintu Monas Barat Daya. Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto mengatakan sebanyak 10.000 orang ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

"Tolak kriminalisasi ulama dan ormas Islam. Hentikan. Tolak penghinaan ulama. Hentikan," kata Ismail Yusanto, Ahad (5/2).

Ia menegaskan, dalam aksi tersebut pihaknya menyatakan mengecam tindakan penghinaan terhadap ulama yang sangat dihormati Umat Islam di Indonesia. "Penghinaan terhadap ulama tak ubahnya penghinaan terhadap umat Islam secara lebih luas," katanya.

Pada kesempatan itu, massa HTI yang datang dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya bergabung dalam aksi tersebut. Aksi yang digelar bersamaan dengan pelaksanaan Car Free Day menyedot perhatian masyarakat.

Aparat kepolisian tampak mengamankan jalannya aksi di berbagai titik termasuk membentuk formasi pagar betis mengelilingi massa yang melakukan demonstrasi tersebut.

Aksi digelar di pintu masuk Monas Barat Daya hingga sejumlah peserta demonstrasi tampak membentangkan spanduk dan bendera di seputar Patung Arjuna Wiwaha yang terletak di seberang pintu masuk Monas Barat Daya. Beberapa tuntutan dan seruan yang disampaikan HTI pada kesempatan itu di antaranya mengecam kriminalisasi terhadap ulama dan ormas Islam.

"Tindakan kriminalisasi ini jelas merupakan sebuah kedzaliman, ini harus segera dihentikan, tidak boleh diteruskan," kata Ismail Yusanto.

Sejak pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB aksi tersebut masih terus berlangsung dengan berkali-kali orasi dilakukan secara bergantian. "Aksi ini rencananya akan berakhir sampai pukul 11.00 WIB," kata Ismail.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement