REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUM -- Pemkab Sukabumi meminta aparat di lapangan tanggap menangani pasien tidak mampu yang berobat ke rumah sakit. Pasalnya, bila tidak ditangani dengan cepat dikhawatirkan kondisi kesehatan pasien tersebut menjadi makin parah.
Hal ini disampaikan menyusul meninggalnya seorang anak dari keluarga tidak mampu Ujang Nurjani (13 tahun) yang meninggal dunia pada Jumat (3/2) lalu.
Ujang yang merupakan warga Kampung Ciherang RT 02/06, Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi tersebut meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dibawa ke RSHS Bandung.
"Kepala dinas kesehatan dan jajarannya harus tanggap ketika ada warga miskin yang berobat,’’ terang Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono kepada wartawan Ahad (5/2).
Jangan sampai lanjut dia karena alasan tidak mampu membiayai perawatan dan kehidupan sehari-hari pasien tersebut tidak dirawat. Seharusnya kata Adjo, aparat tersebut harus mengawal dan merawat pasien tersebut dengan baik.
Selain petugas kesehatan lanjut dia unsur pemerintahan di lapangan seperti camat, kepala desa hingga RW maupun RW juga diminta tanggap dan peduli terhadap masalah kesehatan warganya.
Harapannya lanjut Adjo, ketika ada warga miskin yang sakit maka bisa dibantu secara maksimal. Nantinya, Dinas Kesehatan maupun Dinas Sosial akan berupaya memfasilitasi biaya pengobatan warga tidak mampu.
Sebelumnya, seorang anak tidak mampu asal Warungkiara Ujang Nurjani menderita sakit karena mengalami gizi buruk. Awalnya, Ujang sempat dirawat di RSUD Sekarwangi Kecamatan sebelum akhirnya dirujuk ke RSHS Bandung. Namun, Ujang akhirnya meninggal dunia pada Jumat lalu.