Ahad 05 Feb 2017 20:17 WIB
Pilkada DKI

Anies Ingatkan Bahaya Kecurangan dalam Pilkada

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, melambaikan tangan ke arah pendukungnya pada acara kampanye pencalonan dirinya di Jakarta, Ahad (5/2).
Foto: Republika / Darmawan
Pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, melambaikan tangan ke arah pendukungnya pada acara kampanye pencalonan dirinya di Jakarta, Ahad (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih jalan kaki dari Masjid Istiqlal menuju lokasi Kampanye Akbar Anies Sandi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Ahad (5/2).

Berdasarkan pantauan di lapangan, Calon Gubernur DKI Jakarta itu langsung datang ke Masjid Istiqal untuk sejenak menunaikan ibadah sholat dzuhur. Kedatangan Anies pun langsung disambut ribuan pendukung yang juga usai melakukan sholat dzuhur.

Para pendukung Paslon tersebut, terlihat berebut untuk bersalaman dengan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu. Anies pun melayani beberapa jabat tangan sembari terus berjalan menuju pintu masuk masjid dengan dikawal.

Usai sholat dzuhur berjamaah Anies langsung keluar masjid dan memilih berjalan kaki menuju lapangan Banteng yang terletak tidak jauh dari Masjid. Di perjalanan pengawalan kembali diperketat untuk membuka jalan bagi Cagub yang terkenal dengan pecinya itu.

Sama halnya dengan kedatangan di Masjid Istiqal, perjalanan ke lapangan Banteng pun diiringi kerumunan massa yang ingin melihat calon gubernur pilihannya. Sesampainya di panggung Anies langsung disambut dengan yel-yel yang meriah sebelum acara kampanye akbar dibuka.

Dalam kesempatan itu, manta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berharap supaya para pendukungnya tidak hanya memilih dirinya, tapu juga mengawasi kecurangan yang rawan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dsebutnya dengan pengawasan itu tindak kecurangan dapat diminimalisir. Tak hanya itu, dengan tidak adanya kecurangan juga dapat menyelamatkan kampung tergusur.

“Kita masih punya waktu 10 hari ke depan untuk melakukan pengawasan,” kata Anies di tengah-tengah para pendukungnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement