REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi, mengingatkan risiko dari kriminalisasi terhadap ulama. Pasalnya, tindakan itu dinilai malah akan merusak kepercayaan kepada umara (penguasa atau pemerintah).
"Kriminalisasi ulama berbahaya untuk ke depan, karena wajah umara malah akan seperti antiumat Islam," kata pria yang kerap disapa Gus Hamid kepada Republika.co.id, Ahad (5/2).
Hamid melihat, belakangan memang tampak ada ketegangan hubungan di antara ulama-ulama dengan Polri. Dia menilai, ini suatu upaya tidak positif untuk masa depan bangsa. Upaya itu dirasa akan berpengaruh buruk terhadap adanya hubungan yang baik antara ulama dan umara.
Ulama, kata dia, seakan-akan selalu dicari-cari kesalahannya dan itu merupakan salah satu yang paling tidak bisa dimungkiri dari masyarakat. Ia mengingatkan, ulama adalah bagian penting dari umat, dan itu tentu saja berlaku sebaliknya. "Melukai ulama sama saja melukai umat," ujar Hamid.
Ia menambahkan, salah satu yang jadi pertanyaan apakah pemerintah sendiri atau tangannya seperti Polri, sadar melakukan itu semua. Menurut Hamid, perlu juga diungkap apakah mereka yang berposisi sebagai umara melakukan itu karena terpancing agenda jangka pendek. "Mendukung satu tokoh mungkin, atau mungkin mendukung kepentingan politik," kata Hamid.