REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker masih menjadi penyakit paling mematikan di dunia. Termasuk di Indonesia. Aktris Wulan Guritno pun terus menjadi aktivis yang memperjuangkan keperdulian terhadap penyakit kanker.
Pada Sabtu (4/2), Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan gerakan Bracelet of HOPE yang diprakarsai oleh Wulan Guritno, menyelenggarakan World Cancer Day Carnival 2017 di Tribeca Park, Central Park Mall.
"Kami berusaha menjangkau masyarakat kolektif maupun individual untuk menjalankan peranannya masing–masing dalam rangka mengurangi beban akibat kanker. Ini merupakan acara kebersamaan yang diharapkan dapat menggugah kepedulian secara luas terhadap kanker sehingga masyarakat dapat lebih waspada dan cerdas dalam menyikapi ancaman kanker melalui pola hidup sehat dan deteksi dini," ucap Wulan.
Di tahun kedua peringatan Hari Kanker Sedunia ini merupakan tahap percepatan dari inisiasi yang telah dilakukan pada tahun yang lalu. Masing–masing anggota masyarakat memiliki kekuatan untuk melakukan tindakan dalam rangka mengurangi dampak kanker kepada individu, keluarga, dan komunitas. Hari Kanker Sedunia merupakan kesempatan untuk merefleksikan apa yang dapat kita semua lakukan untuk membuat perubahan dalam perjuangan melawan kanker.
Jumlah penderita kanker di seluruh dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data dari GLOBOCAN 2012, diperkirakan terdapat 14,1 juta kasus kanker baru yang muncul. Pada tahun yang sama, terdapat 8,2 juta kematian karena kanker. Angka pendertita ini diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya dan diperkirakan mencapai 23,6 juta kasus baru per tahunpada 2030. Dan Angka ini akan terus meningkat bila kita tidak melakukan sesuatu.
Sementara, Ketua KPKN Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Rad(K)Onk.Rad menambahkan salah satu upaya yang penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan kanker di Indonesia adalah dengan menerapkan ‘pola hidup sehat’. Berdasarkan data UICC dan WHO, sebanyak 43 persen dari seluruh kanker dapat dicegah hanya dengan menerapkan pola hidup sehat. Sedangkan sekitar 30 persen dari kasus dapat disembuhkan bila ditemukan dan diobati pada keaadaan dini.
“Salah satu masalah terbesar dalam penanggulangan kanker saat ini adalah banyaknya informasi yang kurang dapat dipertanggungjawabkan tersebar di masyarakat. Informasi tersebut kadang menyesatkan masyarakat dengan menggiring mereka untuk melakukan terapi alternatif dan baru datang ke pusat pelayanan kesehatan setelah terlambat," ungkapnya.