REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah gerakan besar dikhawatirkan menjadi sumber di balik kekisruhan kondisi di Indonesia belakangan ini. Hal itu disampaikan Wakil Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi. Dia menilai, gerakan besar itu perlu diwaspadai apalagi munculnya tindakan kriminalisasi terhadap ulama.
"Saya melihat ada gerakan besar di balik itu, ada satu ideologi besar yang mencoba mendiskreditkan ulama," kata Hamid kepada Republika.co.id Ahad (5/2).
Ia mengingatkan, tindakan serupa sebenarnya pernah terjadi di Barat, tapi menimpa pendeta-pendeta yang berseberangan dengan pemerintah. Itu terjadi pada awal tahun 2000, ketika para pendeta banyak melakukan protes kepada Pemerintah AS.
(Baca Juga: Kriminalisasi Ulama akan Mencoreng Wajah Umara)
Setelah itu, kata dia, isu-isu mengenai keburukan pendeta cukup banyak di-blow up media-media, dan salah satu yang memperburuk itu dilakukan secara masif. Ia menegaskan, hal tersebut akan berbahaya jika skenario itu yang sedang terjadi di Indonesia.
"Di negara-negara Barat yang masih sekuler, mereka mungkin tidak begitu peduli dengan agama, tapi ini di Indonesia yang masyarakatnya religius," ujar Hamid.
Dia menekankan, kondisi-kondisi seperti itu sudah seharusnya yang menjadi pertimbangan pemerintah. Menurut Hamid, masyarakat Indonesia bukan tidak mungkin memberikan respons yang masif pula, sehingga pemerintah tidak bisa main-main terhadap persoalan ini.