Senin 06 Feb 2017 08:39 WIB

Ada Ideologi Besar yang Mencoba Diskreditkan Ulama

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Rektor I Universitas Darussalam Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Wakil Rektor I Universitas Darussalam Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah gerakan besar dikhawatirkan menjadi sumber di balik kekisruhan kondisi di Indonesia belakangan ini. Hal itu disampaikan Wakil Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi. Dia menilai, gerakan besar itu perlu diwaspadai apalagi munculnya tindakan kriminalisasi terhadap ulama.

"Saya melihat ada gerakan besar di balik itu, ada satu ideologi besar yang mencoba mendiskreditkan ulama," kata Hamid kepada Republika.co.id Ahad (5/2).

Ia mengingatkan, tindakan serupa sebenarnya pernah terjadi di Barat, tapi menimpa pendeta-pendeta yang berseberangan dengan pemerintah. Itu terjadi pada awal tahun 2000, ketika para pendeta banyak melakukan protes kepada Pemerintah AS.

(Baca Juga: Kriminalisasi Ulama akan Mencoreng Wajah Umara)

Setelah itu, kata dia, isu-isu mengenai keburukan pendeta cukup banyak di-blow up media-media, dan salah satu yang memperburuk itu dilakukan secara masif. Ia menegaskan, hal tersebut akan berbahaya jika skenario itu yang sedang terjadi di Indonesia.

"Di negara-negara Barat yang masih sekuler, mereka mungkin tidak begitu peduli dengan agama, tapi ini di Indonesia yang masyarakatnya religius," ujar Hamid.

Dia menekankan, kondisi-kondisi seperti itu sudah seharusnya yang menjadi pertimbangan pemerintah. Menurut Hamid, masyarakat Indonesia bukan tidak mungkin memberikan respons yang masif pula, sehingga pemerintah tidak bisa main-main terhadap persoalan ini. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement