REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO -- Warga Sacramento, California mengadakan aksi lintas agama untuk memberi dukungan kepada Muslim setempat. Hal ini dilakukan karena sebelumnya institut Tarbiyah di Roseville, California menjadi korban kejahatan kebencian.
Sekitar lebih dari 100 anggota Gereja United Methodist mendatangi Islmic Centre Roseville untuk menunjukkan solidaritas mereka terkait aksi penyerangan tersebut.
"Kami mengutuk segala bentuk intoleransi agama, baik terbuka dan rahasia. Kita harus berdiri tegas dengan saudara dan saudari dari semua agama melawan penindasan,” ujar Bishop gereja United Methodist, Minerva Carcano seperti dilansir sacbee.com, Jumat(3/2).
Carcano juga mengecam segala bentuk kejahatan kebencian apalagi jika menargetkan masjid. Menurutnya, dukungan dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda menjadi sangat penting melihat kondisi saat ini. Dukungan bukan hanya menjadi tugas dari umat Kristen melainkan juga agama lain sehingga semua warga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Imam Tarbiyah Institut, Mohamed Abdul-Azeez mengatakan umat Islam tidak perlu merasa takut dengan adanya beberapa peristiwa baru-baru ini. Sebaliknya, umat Islam harus menunjukkan kasih sayang dan toleransi kepada orang lain, dan terbuka tentang agama mereka.
“Jangan melakukan apa-apa untuk menyembunyikan identitas Anda. Jadilah siapa Anda, bangga,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Institut Tarbiyah Roseville dipenuhi dengan grafiti yang berisikan tulisan merendahkan Islam dan muslim. Salah satunya meminta muslim meninggalkan negara tersebut. Institut Tarbiyah merupakan sebuah lembaga yang menyediakan jasa spiritual dan pendidikan untuk 300 anggota. Institut ini telah beroperasi sejak enam bulan lalu.
Menurut Abdul-Azeez, apa yang terjadi di Tarbiyah Institut merupakan hasil dari pidato kebencian pada skala yang jauh lebih besar. Insiden ini mencerminkan semangat jahat yang telah diabadikan oleh orang-orang yang berkuasa di negeri. Untuk itu, sebagai masyarakat kita harus melawan hal tersebut.