Senin 06 Feb 2017 13:19 WIB

Pengacara Antasari Sebut Polda Ogah-ogahan Usut 'SMS Gelap'

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Mantan ketua KPK Antasari Azhar memberikan keterangan kepada awak media seusai mengunjungi gedung Ditreskrimsus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Mantan ketua KPK Antasari Azhar memberikan keterangan kepada awak media seusai mengunjungi gedung Ditreskrimsus, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Antasari Azhar, Boyamin Saiman, menyebut Polda Metro Jaya ogah-ogahan untuk mengusut tuntas 'SMS gelap' dalam kasus pembunuhan fiktif Nasrudin Zulkarnaen pada 2009 silam.

Pada Rabu (1/2) kemarin, Antasari telah menemui pejabat Polda Metro Jaya di Gedung Ditreskrimsus untuk menagih penanganan untuk mengusut sms tersebut. Namun, menurut Boyamin, sampai saat ini belum ada perkembangan.

"Belum ada sampai hari ini, belum ada perkembangan apa-apa. Kemarin dijanjikan akan ditindaklanjuti, sampai hari ini belum ada," ujar Boyamin saat dihubungi, Senin (6/2).

(Baca juga: Usai Debat Pilgub DKI, Antasari Azhar 'Mesra' dengan Petinggi PDIP)

Seharusnya, kata dia, Antasari sudah mulai dipanggil oleh penyidik untuk dimintai keterangan sebagai saksi korban. Namun, Polda menyatakan bahwa barang bukti masih minim untuk mengungkap siapa pengirim SMS  tersebut, yaitu hanya foto kopi percakapan saja.

"Kalau dianggap minim ngomong saja bahwa itu mereka tidak mampu, nanti saya gugat kan gitu aja. Nggak ada (kesanggupan dari polisi), kemudian ogah-ogahan," ucap dia.

Karena itu, menurut Boyamin, dirinya dan Antasari akan kembali mendatangi Polda pada pekan depan. Pasalnya, kasus tersebut telah dilaporkan Antasari sejak 2011 silam. Saat itu, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan masih menjabat sebagai Dirkrimum Polda Metro.

"Mungkin Minggu depan bukan Minggu ini, Pak Antasari banyak undangan ceramah Minggu ini," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement