REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER – Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri, menegaskan, para pemainnya sepenuhnya mendukung di belakangnya. Meskipun, timnya tergelincir ke posisi tiga terbawah klasemen setelah the Foxes dibungkam Manchester United 0-3, Ahad (5/2). Leicester pun nyaris terdegradasi dari pekan ke pekan.
Euforia akan kesuksesan musim lalu tampaknya semakin surut. The Foxes belum mencetak gol di liga tahun ini. Mereka hanya mencatatkan dua kemenangan dalam 15 pertandingan terakhir.
Laporan menunjukkan adanya kegelisahan di ruang ganti karena the Foxes semakin turun ke posisi bawah klasemen. Namun demikian, Ranieri menegaskan dia memiliki dukungan dari para pemainnya. Ia juga mengatakan timnya akan bersama-sama untuk mengamankan posisi mereka di Liga Primer. "Wartawan bertanya tentang pemain, dan apakah mereka senang dengan saya, dan saya bisa beritahu anda bahwa mereka senang dengan saya," kata Ranieri, dilansir dari Sky Sports, Senin (6/2).
Pelatih berusia 65 tahun ini mengatakan hingga gol pertama dalam laga melawan MU, timnya bermain dengan filosofi klub dan berusaha untuk memberikan tekanan. Ranieri mengatakan timnya tetap kompak dalam bermain. "Kami bersama-sama, saya punya kepercayaan diri penuh pada para pemain, dan juga pemain percaya dengan saya," lanjutnya.
Ranieri mengaku tidak senang saat timnya mulai menyerah tertinggal 0-2. Setelah kembali kebobolan gol, MU selalu menguasai jalannya permainan. Menurutnya, dalam 40 menit pertama Leicester sangat solid dan kuat.
Pada babak kedua, the Foxes berusaha untuk bangkit. Namun sayangnya, timnya membiarkan Iblis Merah mencetak gol dengan mudah. Karena itu, ia melihat timnya sulit untuk mengembalikan keadaan.
Dengan kekalahan tersebut, pelatih asal Italia ini menekankan timnya untuk melupakan euforia masa lalu dan terus berjuang hingga akhir musim. "Penting untuk melupakan. Musim lalu adalah sesuatu yang luar biasa. Kini, kita harus berjuang. Kami adalah Leicester dan kami berjuang," tambahnya.