REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, mengantisipasi kesulitan air bersih yang dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-48 di Kecamatan Teluk Sampit. Pasalnya, memasuki musim kemarau tahun ini, air sungai dan sumur menjadi berasa asin akibat intrusi air laut.
"Persiapan berjalan dengan baik. Yang menjadi perhatian serius adalah kendala masalah air bersih untuk minum. Tadi sudah dikoordinasikan untuk minta bantuan PDAM memasok air bersih melalui koperasinya," kata Ketua Umum MTQ ke-48 Kabupaten Kotawaringin Timur, Samsurijal di Sampit, Senin (6/2).
MTQ tahun ini akan dilaksanakan di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit. Ketersediaan air bersih memang sering menjadi kendala bagi masyarakat di kecamatan yang terletak di pesisir pantai itu. saat kemarau, masyarakat sering kesulitan air bersih karena sungai dan air sumur berasa asin akibat intrusi ait laut. Danau juga kering saat kemarau panjang.
"Kami juga minta bantuan pihak ketiga untuk membantu memasok air bersih menggunakan galon. Kalau untuk lokasi pelaksanaan, tidak ada masalah. Lapangan sepak bola yang digunakan untuk arena MTQ, cukup ditempuh berjalan kaki dari pemondokan," kata Samsurijal yang juga Camat Teluk Sampit.
Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Sugian Noor berharap, persiapan dilakukan secara maksimal. Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) diminta mengoordinasikan peserta dengan baik saat pelaksanaan nanti.
"Untuk pemondokan, kita ada 88 rumah yang rencananya untuk relokasi nelayan korban abrasi. Itu kita manfaatkan dulu. Jumlahnya memang masih kurang tapi kami akan maksimalkan aset yang ada," kata Sugian.
Ketua LPTQ Kotawaringin Timur, Burhanudin mengatakan, MTQ ke-48 diusulkan dilaksanakan pada pekan pertama April 2017. Jika disetujui, maka persiapan akan dimaksimalkan agar semua berjalan lancar saat pelaksanaan nanti.