Senin 06 Feb 2017 23:22 WIB

Pengamat: Berita Hoax Jadi Ancaman Bangsa

Melawan Hoax. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Melawan Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  -- Pengamat media di Kupang, Nusa Tenggara Timur Damyan Godho mengatakan penyebaran berita bohong (hoax) yang ramai diperbincangkan bisa menjadi ancaman bagi masyarakat dan bangsa.

"Kondisi ini terjadi, karena setiap saat masyarakat disajikan dengan desas desus dan kebohongan," katanya.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk tidak memviralkan berita palsu dan hoax melalui media sosial. Ini karena kebohongan yang terus diviralkan bisa membentuk opini yang salah dan memicu keresahan sosial.

Kominfo terus berupaya menutup situs yang menyebarkan berita hoax menggunakan empat panel yaitu hak cipta, penipuan, radikalis dan pornografi. "Kalau kondisi ini dibiarkan maka masyarakat dan bangsa akan menjadi korban karena setiap saat disajikan dengan desas desus dan kebohongan," ujar Komisaris PT Timor Media Grafiti itu.

Dengan demikian, kata mantan Pemred HU Pos Kupang itu, kepercayaan terhadap pemimpin (pemerintahan termasuk aparat) misalnya, akan hilang. "Demikian pula hubungan komunikasi dan sosial masyarakat. Keakraban sosial jadi rapuh, saling curiga dan saling tidak percaya," kata Damyan.

Kondisi ini menurut dia, sangat berbahaya, mengingat sebagian besar masyarakat bangsa ini yang masih gagap teknologi karena tingkat pendidikan, dan akan terjerumus begitu saja pada kabar hoax.

Baca juga,  Hoax dan Pudarnya Kejantanan Berpendapat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement