REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Jasad-jasad teroris ISIS yang telah membusuk dibiarkan tergeletak di tengah jalan. Tentara Irak percaya, jasad teroris lebih efektif dibandingkan palang segitiga kuning, untuk memberikan peringatan kepada warga Irak agar tidak memasuki Mosul.
"Kami akan meninggalkan jasad teroris di sana. Ini akan menjadi pesan yang sangat jelas bagi warga Irak, untuk menghentikan mereka yang ingin bergabung atau mendukung ISIS," kata seorang prajurit, Ibrahim Mohamed, dilansir dari Fox News, kemarin.
Jasad teroris yang membusuk dan dapat membahayakan kesehatan itu menjadi senjata psikologis yang digunakan tentara Irak. Mereka juga meletakkan bom aktif di dekat mayat-mayat itu, yang sewaktu-waktu dapat meledak.
"Kami meninggalkan mereka di jalanan seperti itu sampai anjing memakannya. Kami juga ingin warga tahu ada harga yang harus dibayar untuk pendukung teroris," ungkap prajurit Asaad Hussein.
"Nasib teroris sudah jelas. Kami akan menemukannya dan membunuhnya," tambah prajurit Asaad Najif.
Jumlah militan ISIS di wilayah dalam dan sekitar Mosul telah menyusut secara signifikan selama beberapa bulan terakhir. Para militan yang pada awal 2016 masih dapat berlalu lalang di Mosul, kini geraknya terbatas setelah banyak pos-pos pemeriksaan pasukan pemerintah Irak.
Bagian barat Mosul, yang masih berada di bawah kontrol ISIS, hampir seluruhnya terputus dari wilayah Suriah yang juga dikuasai ISIS. Sedangkan timur Mosul telah ditinggalkan ISIS dan mulai digeledah oleh aparat keamanan dan petugas intelijen.