REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi naik pada perdagangan hari ini, Selasa (7/2). Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, masih melemahnya mayoritas saham-saham pertambangan, kecuali ADRO (+20), GEMS (+310), dan SMRU (+2), tidak menghalangi IHSG untuk tetal berada di zona hijaunya.
"Bahkan adanya rilis PDB sepanjang tahun 2016 sebesar 5,02 persen dan kuartal IV 2016 sebesar 4,94 persen di bawah estimasi kami maupun BI dan pemerintah juga tidak menyurutkan laju IHSG untuk tetap menghijau," kata Reza, Selasa (7/2).
Grafik IHSG naik 0,66 persen di level 5.395,995 pada akhir sesi perdagangan Senin (6/2). Berdasarkan data Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada tingkat 5.378,293 dan 5.360,591. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada tingkat 5404.846 dan 5.413,697.
Bertahannya aksi beli para pelaku pasar, lanjut Reza, terutama pelaku pasar asing dan masih menguatnya laju rupiah yang dibarengi dengan menghijaunya sejumlah indeks saham Asia turut membantu penguatan IHSG. Asing mencatatkan nett buy Rp 474,29 miliar dari sebelumnya nett buy Rp 347,166 miliar.
Sementara itu pada perdagangan hari ini, ada kemungkinan bahwa indeks akan naik, mencapai antara level 5.405 dan 5.414. Reza menilai, tampaknya IHSG berhenti pada kenaikan tersebut.
"Volume pembelian masih memberikan dukungannya untuk membuat IHSG lebih tinggi. kami hanya memberikan peringatan untuk mewaspadai IHSG tidak bisa berdiri untuk jangka waktu yang panjang dan memiliki peluang untuk berbalik turun," katanya.