Selasa 07 Feb 2017 13:19 WIB

Mata Anies Berkaca-kaca Dengar Keluhan Warga Korban Penggusuran

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
 Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyambangi Kampung Akuarium, daerah bekas gusuran yang masih terbengkalai pada Selasa (7/2) pagi.
Foto: dok.Istimewa
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyambangi Kampung Akuarium, daerah bekas gusuran yang masih terbengkalai pada Selasa (7/2) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyambangi Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/2). Di daerah bekas gusuran yang masih terbengkalai ini Anies berdialog langsung dan mendengar keluhan warga.

Cagub nomor urut tiga itu blusukan ke belakang Kampung Akuarium untuk melihat tembok laut. Anies sempat naik perahu untuk melihat setiap sisi tembok. "Orang miskin nggak boleh lihat laut, Pak," kata salah satu warga kepada Anies.

Usai turun dari perahu, mantan menteri pendidikan ini melanjutkan blusukannya ke sebuah tenda pengungsian yang ditempati oleh sekelompok ibu-ibu dengan anaknya. Seorang ibu menyampaikan ke Anies betapa menderitanya dia saat digusur dan dipaksa pindah ke rusun.

"Kita digusur gak dikasih sepersenpun tapi untuk pindah rusun kami harus bayar," ujar ibu itu ke Anies.

Selanjutnya, Anies menyambangi rumah-rumah kayu yang benar-benar tak layak huni karena sempit dan tak mampu melindungi orang di dalamnya dari hujan dan panas. Terlihat mata Anies berkaca-kaca saat mendengar seorang ibu separo baya yang mengungkapkan penggusuran yang dialaminya.

Pemandangan mengenaskan juga terpampang dari toilet umum warga yang jauh dari kata sehat. Usai blusukan Anies pun menyempatkan sholat di masjid yang masih berdiri di tengah reruntuhan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement