REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polres Metro Bekasi mengadakan simulasi pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Selasa (7/2). Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Asep Adisaputra, mengatakan 1.500 personil gabungan akan dikerahkan dalam pengamanan TPS pada hari pemungutan suara Pilkada Kab Bekasi, 15 Februari 2017 mendatang.
Sebanyak 1.200 personel berasal dari Polri, sedangkan 300 orang lainnya dari Kodim 0509/Kab Bekasi. "Pasukan yang kami akan siapkan dalam rangka pengamanan tersebut bersama TNI kurang lebih 1500 orang, untuk mengamankan 3958 TPS yang berada di Kabupaten Bekasi," kata Kombes Pol Asep Adisaputra, Selasa (7/2).
Asep menguraikan skema pengamanan TPS Pilkada Kab Bekasi hanya ada kategori aman dan rawan 1. Dari 3.958 TPS, Polres Metro Bekasi sudah mengklasifikasikan 33 TPS rawan berdasarkan beberapa parameter, di antaranya aspek geografis, demografis, administratif, dan potensial konflik.
Dari segi administrasi, polisi juga akan mewaspadai kelengkapan administrasi yang harusnya ada pada pihak masyarakat pemilih. TPS-TPS yang dari secara geografis jauh dan punya potensi terjadi bencana alam juga ditengarai menjadi potensi kerawanan.
Asep juga memastikan adanya kewaspadaan untuk mengatasi pecahnya konflik sosial di kalangan bawah. Menurut Asep, konflik sosial bisa saja disebabkan latar belakang pernah terjadi konflik sosial di wilayah itu atau tempat salah satu paslon tinggal.
Polres Metro Bekasi akan mengembangkan pola pengamanan yang berbeda antara TPS aman dan rawan. Jumlah personil di TPS rawan akan ditambah, baik dari Polri maupun petugas ketertiban.
"Dari 3.958 TPS di Kab Bekasi, ada 33 TPS yang diklasifikasikan rawan. Untuk TPS rawan, dua polisi mengamankan untuk empat TPS dibantu dua petugas ketertiban (linmas). Untuk TPS aman, dua polisi mengamankan 10 TPS dibantu 20 petugas ketertiban," ujar Kapolrestro Bekasi.
Kurang lebih ada 16 skenario yang dilakukan dalam simulasi pengamanan TPS ini, mulai dari pengamanan surat suara dari KPU ke PPK dan PPS, sampai dengan pengiriman logistik tanggal 15 Februari ke TPS.
Polisi mengantisipasi beberapa skenario, seperti pengawas TPS yang menggunakan atribut partai saat bertugas, adanya pemilih yang tidak membawa surat undangan, pemilih yang membawa senjata tajam, pemilih difabilitas, pemilih lansia, serta pemilih yang membawa anak yang masih bayi.
Skenario lain yang diantisipasi, bila ada pemilih yang melakukan kecurangan dengan menghilangkan tinta pada jarinya sehingga bisa mencoblos lebih dari satu kali. Setelah itu, dilanjutkan simulasi penghitungan surat suara jikalau pada saat dilakukan penghitungan terdapat pengawas TPS yang tidak terima dan menyebabkan kerusuhan di TPS.
Simulasi juga dihadiri oleh Plt Bupati Bekasi Rohim Mintareja, Dandim 0509 Kabupaten Bekasi Letkol Czi Zulhadrie S. Mara, serta Ketua KPU Kab Bekasi Idham Holik.
Plt. Bupati Bekasi Rohim Mintareja, mengatakan persiapan dan tahapan pilkada sampai hari ini sudah berjalan dengan lancar. "Saya berharap seluruh tim kampanye dan pemenangan dapat mematuhi aturan yang ada sehingga Pilkada dapat berlangsung dengan aman kondusif," ujar Rohim.