Selasa 07 Feb 2017 17:05 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Indramayu Berlindung ke Pulau Terdekat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Sejumlah nelayan menarik jaring pukat darat di pantai Singaraja, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (17/2)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah nelayan menarik jaring pukat darat di pantai Singaraja, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (17/2)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Gelombang tinggi dan cuaca buruk menjadi ancaman bagi para nelayan yang sedang melaut. Para nelayan asal Kabupaten Indramayu yang kini berada di lautan memilih untuk berlindung di pulau-pulau terdekat.

"Angin kencang seperti saat ini, membuat ketinggian gelombang bisa mencapai tiga meter di perairan yang berjarak lebih dari 30 mil laut," ujar Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) Kabupaten Indramayu, Kajidin, Selasa (7/2).

Kajidin menyebutkan, di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, ada sekitar 400 kapal dengan bobot di atas 20 gross ton (GT). Saat ini, lebih dari 65 persen kapal dengan bobot besar tersebut sedang melaut. 

Bahkan, untuk kapal yang berbobot di atas 50 GT asal Kabupaten Indramayu, saat ini banyak yang berada di luar perairan Jawa. Di antaranya di Pulau Dobo, Papua, Flores, Ambon serta Ketapang.

Dengan kondisi angin kencang dan gelombang tinggi seperti saat ini, terang Kajidin, banyak kapal yang sudah telanjur melaut itu harus berlindung di sejumlah pulau terdekat. Mereka akan tetap berada di pulau tersebut hingga kondisi cuaca membaik.

Kajidin menyatakan, melalui hubungan radio yang mereka lakukan, sebagian besar kapal-kapal tersebut hingga kini masih berlindung di pulau-pulau. Pencarian ikan baru akan dilakukan saat melihat kondisi cuaca membaik.

Saat kondisi cuaca membaik, para nelayan akan segera menuju peraian dan menebar jaring untuk mencari ikan. Namun ketika melihat kondisi cuaca kembali memburuk dan gelombang tinggi datang, mereka akan secepatnya kembali berlindung ke pulau yang terdekat.

"Jadi mencari ikannya tidak maksimal," kata Kajidin. 

Kajidin berharap, kondisi cuaca dan gelombang segera membaik. Sebab semakin lama nelayan berada di pulau-pulau itu, maka akan semakin banyak perbekalan yang mereka habiskan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement