REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proyek pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Nambo di Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor masih belum terealisasi. Padahal tempat ini sudah dinanti menjadi alternatif pembuangan sampah di tengah kebutuhan TPAS yang mendesak.
Asisten Daerah Bidang Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Denny Juanda mengakui belum ada penandatangan kontrak. Meskipun pemenang lelang sudah ditetapkan yaitu Konsorsium Panghegar.
Denny mengakui pihaknya masih menunggu kepastian kesiapan dari investor. Terutama dari kesiapan keuangan yang dimiliki perusahaan.
"Nambo sedang penetapan kontrak investor. Kita ingin supaya yang dapat menang itu sudah siap. Teknis jaminan uang dan segala macamnya," kata Denny di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (7/2).
Pihaknya ingin memastikan pemenang lelang memiliki jaminan keuangan yang akan digunakan untuk mengerjakan proyek. Hal ini sebagai bentuk pembelajaran dari proyek-proyek infrastruktur sebelumnya.
"Intinya pemerintah Provinsi Jabar jangan sampai setelah ditetapkan kontrak kemudian perusahaan tidak punya uang jadi jangan sampai mangkrak," ujarnya.
Denny mengatakan, setelah ditetapkan sebagai pemenang pada tahun lalu, hingga kini Konsorsium Panghegar belum memberikan jaminan keuangan untuk siap melaksanakan proyek.
"Ini masih terus dalam proses. Harus secepatnya karena sudah lewat target (pembangunannya). Kayaknya dia perusahaannya lagi nyari uang juga," ucapnya.
Sementara untuk TPPAS Legok Nangka, Pemprov juga dikatakannya masih mempersiapkan tim untuk membahas teknologi yang akan digunakan dalam pengolahan sampah. Serta membahas regulasi dan skema pembiayaan pembangunan yang masih menghambat.