Rabu 08 Feb 2017 00:18 WIB

Kawal Pemilu, SBY Minta TNI, Polri, dan BIN Netral

 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono berharap TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) tetap netral dalam mengawal pemilu. "Saya tidak ingin TNI, Polri dan BIN bertindak salah dan mengkhianati sumpahnya sebagai bhayangkari negara. Netral lah, saya ulangi, netrallah, dalam setiap pemilu nasional dan juga pilkada," ujar SBY dalam pidato politiknya di acara Dies Natalies 15 Tahun Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Selasa (7/2) malam.

SBY mengatakan membaca adanya kekhawatiran di benak kader Demokrat atas ketidaknetralan TNI, Polri, dan BIN. Dirinya juga mengaku mendengar kabar tidak sedap itu. Dia berharap kekhawatiran itu tidak benar, sebab, kata SBY, dirinya sebagai salah satu pelaku utama reformasi TNI/Polri, memahami betul bahwa institusi penegak hukum dilarang terlibat dalam politik praktis atau politik kekuasaan.

Menurut SBY, sejarah mencatat dulu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pernah menjadi bagian sekaligus pelaku aktif politik partisan dengan berpihak ke salah satu partai dan penguasa. Dia mengingatkan akibat dari keterlibatan ABRI di dalam politik praktis, harus dibayar mahal di mana rakyat sangat marah. Oleh karena itu dia berharap peristiwa itu tidak terulang lagi.

"Keledai pun tidak akan terjatuh dua kali karena tersandung batu yang sama. Sebagai purnawiranan senior saya tidak ingin TNI, Polri, BIN mengkianati sumpahnya," jelas SBY.

SBY menginstruksikan kepada seluruh kader Demokrat untuk aktif menjadi mata, telinga, untuk mencegah segala bentuk kecurangan dalam pemilu dan pilkada.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement