Rabu 08 Feb 2017 00:33 WIB

Demokrat: Bertemu Jokowi Itu tidak Harus Mengemis

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politiknya pada Dies Natalis 15 Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, sungguh keliru jika Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sangat ingin bertemu Jokowi. Menurutnya, pertemuan tersebut sangat besar manfaatnya jika terjadi. Tapi tanpa harus merendahkan martabat Demokrat.

"Saya kira terlalu keliru kalau mengatakan SBY saja terlalu ingin (bertemu Jokowi). Bertemu itu manfaat tapi tidak perlu kemudian martabat demorat harus direndahkan. Ini kan bukan mengemis menurut saya, bertemu itu tidak harus mengemis," kata Amir di Jakarta Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).

Amir menganggap pertemuan antara SBY dan Jokowi perlu dilakukan untuk kepentingan yang besar dan manfaatnya pun sangat besar untuk rakyat. Namun begitu, menurutnya, jangan dianggap, keinginan SBY untuk menemui Jokowi itu terlalu menggebu-gebu.

"Untuk kepentingan besar, betapa besar manfaatnya untuk rakyat (pertemuan Jokowi dan SBY). Tetapi tidak perlu pula disalah terjemahkan keinginan bertemu itu terlalu menggebu-gebu, terlalu ingin dilakukan oleh Demokrat," ucap Amir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement