Rabu 08 Feb 2017 05:46 WIB

Demo di Rumah SBY, Panitia: Tidak Aksi, Hanya Teriak Pakai Toa

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Esthi Maharani
SBY
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
SBY

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ketua Pelaksana Panita Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, mengatakan, kedatangan 600 mahasiswa peserta Jambore di kediaman presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bukanlah untuk aksi unjuk rasa.

"Tidak untuk aksi hanya untuk bagi-bagi selebaran," ujarnya saat konferensi pers di STMIK Raharja Tangerang, Selasa (7/2).

Septian mengatakan, kedatangan peserta Jambore ke wilayah tersebut untuk memberikan selebaran hasil manifestasi pertemuan Jambore itu. Septian menilai, SBY terlalu berprasangka pada apa yang dilakukan mahasiswa di sekitar kediamannya.

"Ini yang jadi pertanyaan kita justru, kenapa bapak SBY baper banget, didatengin 600 mahasiswa kok udah kayak kedatangan teroris, tukang jambret, atau tukang pukul. Kita mau bagi-bagi selebaran saja, baper banget Pak SBY itu, ada apa gitu," ujarnya.

Namun, ketika ditanya oleh awak media perihal teriakan-teriakan yang ada saat pembagian selebaran tersebut, Septian tidak membantah. Septian beralasan hanya membacakan isi selebaran dengan teriakan yang kencang.

"Kita hanya teriak membaca ini hasil manifestasi dari pertemuan Jambore kita. Luar biasa bacanya teriak kenceng banget, pakai toa," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement