REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya 20 orang tewas karena ledakan bom di luar Mahkamah Agung (MA) Afghanistan, Selasa (7/2). Pejabat pemerintahan mengatakan insiden tersebut nampaknya bagian dari serangkaian serangan terhadap yudisial negara.
Kementerian Kesehatan Publik mengonfirmasi 20 korban tewas dan 41 orang terluka. Mereka dibawa ke sejumlah rumah sakit di Kabul. Tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan.
Polisi mengatakan ledakan dilakukan bunuh diri menargetkan karyawan MA yang baru pulang kerja. "Saat saya dengan suara ledakan, saya bergegas ke parkir MA untuk mencari saudara saya yang bekerja di sana," kata saksi Dad Khuda.
Beruntung ia menemukan saudaranya. Tapi ia harus melihat sejumlah orang tergeletak bersimbah darah. Reporter Reuters yang melihat tempat kejadian mengatakan banyak noda darah di jalanan. Ambulans bergegas mengevakuasi para korban.
Pelaku bom bunuh diri nampaknya meledakkan diri di area pemeriksaan sekuriti MA. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengecam aksi yang disebutnya melawan kemanusiaan dan tak termaafkan itu.